Menurut Tiara, masuknya virus corona ke dalam testis tersebut bisa saja menimbulkan gangguan.
Gangguan tersebut muncul sebagai bentuk reaksi inflamasi.
Nah, reaksi inflamasi tersebut bisa menyebabkan peradangan testis. Sehingga kualitas sperma menurun.
Asal tahu saja, testis pun menjadi salah satu organ yang rentan.
Sebab pada testis terdapat banyak membran sel yang berisikan salah satu enzim, yang menjadi pintu masuk virus ke dalam sel.
Untungnya, gangguan atau masalah kesuburan pada pria akibat infeksi virus corona tidak permanen. Jadi hanya sementara.
Baca Juga: Xi Jinping Akan Sediakan 2 Miliar Vaksin Hingga 100 Juta Dolar Untuk Bantu Dunia
Untuk mengatasi gangguan kesuburan akibat infeksi virus corona pada pria, menurut Tiara, pasien memeriksakan kualitas sperma kurang lebih 3-6 bulan setelah sembuh dari isolasi mandiri akibat covid-19.
"3 bulan merupakan waktu yang dibutuhkan dalam 1 kali pembentukan sperma," papar Tiara.
Dengan begitu, setelah 1-2 kali pembentukan sperma baru, dr. Tiara menyebutkan bahwa biasanya kualitasnya bisa kembali.