Tapi kini Embarek mengakui bahwa teori kebocoran laboratorium bisa saja terjadi.
Saat itu Embarek meminta para ilmuwan untuk berhenti menyelidiki kemungkinan virus berasal dari laboratorium.
Dia juga awalnya bersikeras tidak ada bukti penularan 'di Wuhan atau di tempat lain' sebelum Desember 2019.
Tetapi seminggu kemudian dia berbalik dan mengatakan timnya telah menemukan setidaknya ada 13 varian Covid di Wuhan pada bulan Desember.
Mengenai pernyataan barunya itu Embarek merujuk pada seorang peneliti China, yang menurutnya bisa saja terinfeksi oleh kelelawar saat mengambil sampel sehubungan dengan penelitian di laboratorium Wuhan.
Embarek mengatakan kepada stasiun televisi Denmark TV2: "Seorang karyawan yang terinfeksi di lapangan dengan mengambil sampel termasuk dalam salah satu hipotesis yang mungkin."
Embarek pun mengatakan, “Di sinilah virus berpindah langsung dari kelelawar ke manusia.”
"Dalam hal ini, itu dialami pekerja laboratorium, bukan penduduk desa acak atau orang lain yang memiliki kontak reguler dengan kelelawar. Jadi itu sebenarnya dalam kategori kemungkinan," papar Embarek seperti dilansir dari Daily Mail.