GridHEALTH.id - Setiap ibu hamil pasti berharap bahwa dirinya dapat memberikan ASI secara langsung saat melahirkan nantinya.
Istilah tersebut dikenal juga dengan nama Inisiasi Menyusui Dini (IMD).
Beberapa penliti menyatakan bahwa inisiasi menyusui dini dapat memperkuat ikatan ibu dan bayi.
Bahkan, IMD mengurangi angka kematian bayi baru lahir.
Selain itu, IMD dapat meningkatkan kesehatan, tumbuh kembang, dan membantu membangun daya tahan tubuh bayi. Kemudian, ASI juga sangat baik untuk kesehatan sistem pencernaan bayi.
Baca Juga: Menyelami Manfaat Insiasi Menyusui Dini Bagi Ibu dan Bayi
Baca Juga: Salat Jumat 2 Gelombang Berdasarkan Nomor Handphone, Ini Kata Kemenag dan MUI
Namun Dr. dr. Rinawati Rohsiswatmo, SpA(K) mengungkapkan fakta lain bahwa ternyata tidak semua bayi baru lahir perlu melakukan proses IMD.
Menurut Rina, bayi prematur tidak perlu melakukan proses IMD.
Terlebih bila bayi prematur mengalami sejumlah masalah kesehatan dan harus segera dimasukan ke dalam Neonatal Intensive Care Unit atau NICU.
"IMD memang penting untuk dilakukan. Namun IMD dilakukan untuk bayi yang lahir cukup bulan, tidak ada kecenderungan mengalami berbagai risiko, seperti pernapasan, jantung, dan suhu tubuh yang tidak stabil.
Sebaliknya, bayi prematur sering kali mengalami masalah kesehatan itu sehingga mereka harus segera dimasukan ke dalam NICU," jelas Rina dalam acara peluncuran bukunya yang bertajuk 'ASI Untuk Bayi Prematur'.
Rina menegaskan proses IMD harus dilakukan saat kondisi ibu dan bayi sama-sama sehat.
Ibu dan bayi tidak boleh dalam kondisi tercancam baik keselamatan maupun kesehatannya.
Oleh karena itu, daripada memaksakan ibu dan bayi melakukan IMD di awal kelahiran, Rina lebih merekomendasikan ibu dan bayi melakukan Kangaroo Mother Care atau KMC.
"Ide Kangaroo Mother Care atau KMC pada dasarnya sama dengan Inisiasi Menyusui Dini atau IMD.
Dimana bayi harus segera mendapat kontak kulit dengan kulit bersama ibunya sedini mungkin setelah kondisi bayi dan ibu stabil.
Tujuannya untuk menjaga kehangatan dan ketenangan bayi prematur yuang lahir kecil seperti dalam buaian kandungan ibu.
KMC sangat dianjurkan untuk bayi prematur atau bayi sakit di NICU," ujar Rina.
Baca Juga: Israel Temukan Obat Covid-19, Pasien Rawat Inap Sembuh Dalam 5 Hari
Riset bahkan telah menunjukan bahwa KMC memiliki manfaat yang hampir sama seperti IMD.
Dimana angka keberhasilan pemberian ASI ekslusif dan berat badan cenderung tinggi saat bayi prematur melakukan KMC dibandingkan bayi prematur yang tidak melakukan KMC.
Berikut beberapa cara posisi KMC yang tertulis dalam buku Rina yang bertajuk 'ASI Untuk Bayi Prematur':
- Letakan bayi di antara payudara ibu dalam posisi tegak dan dada bayi menempel ke dada ibu (skin-to-skin contact).
- Amankan posisi bayi dengan kain panjang atau 'pengikat' lainnya.
- Kepala bayi dipalingkan ke sisi kanan atau kiri dengan posisi sedikit ekstensi (lurus) dan tepi pengikat tetap berada di bawah telinga bayi.
Posisi kepala seperti ini bertujuan untuk menjaga tetap terbukanya saluran napas dan memudahkan terjadinya kontak mata antara ibu dan bayi.
Baca Juga: Klik di Sini Untuk Menemukan Tempat Vaksinasi Terdekat, Untuk Seluruh Indonesia
Hindari posisi kepala terlalu fleksi (menekuk) atau ekstensi.
- Tungkai kaki bayi diletakkan dalam posisi 'kodok' sedangkan tangan dalam posisi fleksi.
- Ikatkan kain dengan kuat agar bayi tidak tergelincir ketika ibu bangun dari duduk.
Pastikan ikatan kuat dan kain berada setinggi dada bayi.
- Usahakan perut bayi tidak tertekan dan berada di sekitar epigastrum (perut bagian atas) ibu.
Posisi seperti ini membantu bayi untuk melakukan pernapasan perut.
Napas ibu juga merangsang bayi untuk bergerak.
Baca Juga: Asal Usul Virus Corona Baru dan Pasien 01 Covid-19 Dunia, Diungkap Dr Peter Embarek dari WHO
Bila ibu tidak bisa melakukan KMC karena kondisi kesehatan bayi, ibu dapat tetap melakukan kontak kulit dengan kulit melalui sentuhan dan belaian.
Terlepas dari itu, jika ibu memang tidak bisa memberikan Inisiasi Menyusui Dini (IMD), para penolong persalinan (dokter/bidan) akan memberikan opsi lain agar bayi tetap mendapat ASI. (*)
#hadapicorona #berantasstunting
Artikel ini sudah tayang di Nakita.ID dengan judul Berita Kesehatan: Tidak Semua Bayi Perlu Proses Inisiasi Menyusui Dini (IMD)