Find Us On Social Media :

Antisipasi Hal yang Tak Diinginkan dari Pendaftaran Vaksin Covid-19 Online, Pemkab Wonogiri Lakukan Cara Lain

Di Kabupaten Wonogiri tidak ada pendaftaran vaksinasi secara online. Sebab bisa menimbulkan kegaduhan.

Ia khawatir, kerumunan yang muncul akibat pendaftaran vaksin Covid-19 justru berpotensi menyebarkan penularan Covid-19.

“Kasus di kabupaten lain pendaftaran vaksin Covid-19 mencapai seratus persen tetapi stok vaksinnya ternyata 30 persen. Lalu yang 70 persen, yang sudah mendaftar mau dikemanakan. Itu menimbulkan kegaduhan dan menimbulkan kerumunan di masyarakat,” kata Jekek sapaan akrab Joko Sutopo kepada Kompas.com, Selasa (17/8/2021).

Menurut Jekek, pendaftaran vaksin Covid-19 melalui daring maka semua orang bisa mendaftar.

Hal tersebut berpotensi pelaksanaan vaksin Covid-19 dapat menimbulkan kerumunan.

Selain itu, dilansir dari Kompas.com (18/8/2021), di dareah lain menunjukkan fakta banyak warga yang kembali pulang karena tidak mendapatkan jatah vaksin. Padahal sudah mendaftar secara online.

Baca Juga: Brain Fog Membuat Seseorang Demensia, Fenomena Long Covid-19, Tenang Ada Solusinya

Sedihnya warga sudah mengantre sejak pagi hingga sore hari.

Karenanya, untuk menghindari itu semua di wilayahnya, Jekek mengatakan Pemkab Wonogiri menggunakan metode alokasi vaksin sesuai target sasaran.

Setelah nakes, petugas publik. Lalu gilran para lansia. Data lansia yang mendapatkan vaksinasi pun sudah berada di tim faskes kecamatan.

Untuk menghindari kerumunan dan antrean panjang, vaksinasi bagi lansia dilakukan di kantor desa dan kelurahan.

Sebelum pelaksanaan vaksinasi, tutur Jekek, Ketua RT memberitahukan warganya untuk datang divaksin.

Baca Juga: Komplikasi Diabetes Pada Lansia yang Sering Terlupakan, Depresi yang Berujung Pada Menurunnya Kesejahteraan Mental