Find Us On Social Media :

Antisipasi Hal yang Tak Diinginkan dari Pendaftaran Vaksin Covid-19 Online, Pemkab Wonogiri Lakukan Cara Lain

Di Kabupaten Wonogiri tidak ada pendaftaran vaksinasi secara online. Sebab bisa menimbulkan kegaduhan.

GridHEALTH.id - Demi bisa mengejar target capaian vaksinasi Covid-19 nasional, maka pemerintah pusat mempermudah setiap warga negara Indonesia mendapat pelayanan vaksinasi Covid-19.

Selain menambah jumlah lokasi atau tempat penyuntikan vaksin Covid-19 di seluruh wilayah kedaulatan Republik Indonesia.

Juga pemerintah mempermudah masyarakat untuk bisa akses vaksinasi, mulai dari mencari tempat vaksinasi terdekat, jadwal vaksinasi, hingga daftar secara online.

Baca Juga: 5 Penyakit Infeksi Lansia Paling Umum, Ada yang Bisa Renggut Nyawa

Jadi sekarang, daftar vaksin Covid-19 tidak perlu repot, cukup klik di handphone beres.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dr Siti Nadia Tarmizi mengatakan bahwa masyarakat dapat mengikuti vaksinasi massal, pendaftaran vaksinasi massal dapat dilakukan secara online.

"Untuk pendaftaran bisa melalui info flyer, website dinas kesehatan setempat, ataupun website https://vaksin.loket.com, atau aplikasi Peduli Lindungi, atau dengan walk in," ujar Nadia.

Caranya:

* Kunjungi vaksin.loket.com * Klik lokasi yang ingin dipilih untuk vaksin * Pilih tanggal kedatangan * Pilih jam kedatangan * Isi data dengan lengkap * Pendaftaran selesai. E-voucher akan dikirimkan melalui e-mail dan WhatsApp.

Baca Juga: WHO; Kasus Kematian Pasien Covid-19 di Indonesia Tertinggi di Dunia

Bisa juga mendaftar ke;

1. Klik di SINI, atau buka laman PeduliLindungi.id.

2. Lalu klik Daftar, tepat di kiri tengah dengan tulisan 'Pendaftaran Vaksinasi'

3. Kemudian Login/Daftar menggunakan email atau nomor telepon. Jika belum mempunyai akun PeduliLindungi.id, klik terlebih dahulu buat akun 'Peduli Lindungi'. Bisa juga langsung klik di SINI.

4. Lakukan registrasi akun dengan memasukan nama lengkap sesuai KTP dan alamat email

5. Centang "Syarat Penggunaan dan Kebijakan Privasi" Klik "Daftar". Jika sudah, maka akan menerima kode OTP yang dikirimkan melalui email atau SMS.

6. Masukan kode OTP, lalu pilih opsi "Verifikasi". Akun akan terdaftar dan masuk ke dashboar atau halaman utama akun Pedulilindungi.

7. Klik menu "Pendaftaran Vaksinasi" di bagian kiri tengah

Baca Juga: Peneliti di Inggris Kembangkan Tes PCR yang Lebih Murah dan Cepat

 

8. Isi data diri seperti nama lengkap, NIK, tanggal lahir, jenis kelamin, nomor ponsel, kota sesuai KTP, dan alamat 

9. Lalu centang pada kotak pernyataan 'Saya menerima segala isi Syarat Penggunaan dan Kebijakan Privasi’

10. Klik opsi "Selanjutnya" Lakukan konfirmasi mengenai informasi penerima vaksin

11. Masukan kode verifikasi

12. Selesai.

Tapi hal tersebut tidak bisa dilakukan oleh masyarakat di Kabupaten Wonogiri.

Paslanya, pendaftaran vaksin Covid-19 secara online ditiadakan.

Menurut Bupati Wonogiri Joko Sutopo, pendaftaran vaksin Covid-19 gratis via online ini sering membuat kegaduhan baru di tengah masyarakat dan berpotensi menimbulkan kerumunan.

Baca Juga: Peneliti di Inggris Kembangkan Tes PCR yang Lebih Murah dan Cepat

Ia khawatir, kerumunan yang muncul akibat pendaftaran vaksin Covid-19 justru berpotensi menyebarkan penularan Covid-19.

“Kasus di kabupaten lain pendaftaran vaksin Covid-19 mencapai seratus persen tetapi stok vaksinnya ternyata 30 persen. Lalu yang 70 persen, yang sudah mendaftar mau dikemanakan. Itu menimbulkan kegaduhan dan menimbulkan kerumunan di masyarakat,” kata Jekek sapaan akrab Joko Sutopo kepada Kompas.com, Selasa (17/8/2021).

Menurut Jekek, pendaftaran vaksin Covid-19 melalui daring maka semua orang bisa mendaftar.

Hal tersebut berpotensi pelaksanaan vaksin Covid-19 dapat menimbulkan kerumunan.

Selain itu, dilansir dari Kompas.com (18/8/2021), di dareah lain menunjukkan fakta banyak warga yang kembali pulang karena tidak mendapatkan jatah vaksin. Padahal sudah mendaftar secara online.

Baca Juga: Brain Fog Membuat Seseorang Demensia, Fenomena Long Covid-19, Tenang Ada Solusinya

Sedihnya warga sudah mengantre sejak pagi hingga sore hari.

Karenanya, untuk menghindari itu semua di wilayahnya, Jekek mengatakan Pemkab Wonogiri menggunakan metode alokasi vaksin sesuai target sasaran.

Setelah nakes, petugas publik. Lalu gilran para lansia. Data lansia yang mendapatkan vaksinasi pun sudah berada di tim faskes kecamatan.

Untuk menghindari kerumunan dan antrean panjang, vaksinasi bagi lansia dilakukan di kantor desa dan kelurahan.

Sebelum pelaksanaan vaksinasi, tutur Jekek, Ketua RT memberitahukan warganya untuk datang divaksin.

Baca Juga: Komplikasi Diabetes Pada Lansia yang Sering Terlupakan, Depresi yang Berujung Pada Menurunnya Kesejahteraan Mental

“Vaksinator kami yang turun didampingi para relawan ke kantor desa. Dan ini sudah berjalan dengan baik. Tidak ada kegaduhan, kerumunan, dan komplain apa pun,” ungkap Jekek.

Jekek mencontohkan, vaksinasi bagi guru yang dikoordinasi oleh dinas pendidikan. Teknisnya, dinas pendidikan tinggal menyampaikan ke masing-masing komunitas, sehingga seluruh guru mengetahui informasi vaksinasi bagi mereka.

Guru pun tidak perlu melakukan pendaftaran vaksin Covid-19 secara online.(*)

Baca Juga: Komplikasi Diabetes Pada Lansia yang Sering Terlupakan, Depresi yang Berujung Pada Menurunnya Kesejahteraan Mental