Find Us On Social Media :

Pasien Covid-19 Obesitas Memiliki Risiko Kematian Lebih Besar, Meningkat 26 Persen dari yang Berat Badannya Ideal

Obesitas membuat pasien covid-19 berisiko tinggi mengalami kematian.

GridHEALTH.id - Obesitas atau kegemukan ternyata tidak hanya memicu berbagai penyakit kardiovaskular, tapi juga menyebabkan risiko kematian pasien Covid-19 menjadi lebih besar.

Dilansir dari laman eatthis.com (31/7/2021), risiko kematian pasien Covid-19 tiga kali lebih besar pada mereka yang mengalami obesitas tidak terkontrol.

Hal itu berdasarkan temuan dari penelitian yang dipublikasikan dalam AHA journal Circulation.

Dimana penelitian tersebut menunjukan pasien Covid-19 berusia 20-an hingga 40-an memiliki risiko kematian Covid-19 tinggi karena obesitas.

Begitu pula dengan kebutuhan perawatan rumah sakit akibat penyakit yang sama.

Data penelitian menunjukkan, pasien Covid-19 dengan BMI lebih dari 40, dua kali lipat membutuhkan bantuan ventilator.

Risiko kematian pun meningkat sebanyak 26% dibandingkan pasien Covid-19 yang memiliki berat badan ideal.

Baca Juga: Setelah Divaksin Covid-19 Jangan Langsung Olahraga Hingga 7 Sampai 10 Hari, Ini Bahayanya

Disebutkan juga bahwa obesitas tak hanya memperparah efek Covid-19, tapi juga bisa meningkatkan risiko penyakit lain yang berbahaya untuk kesehatan.

Karenanya, masyarakat diimbau untuk rutin mengontrol berat badan mereka masing-masing untuk menghindari obesitas dan masalah kesehatan yang lain.

Tak lupa juga untuk selalu menerapkan pola hidup yang lebih sehat.

Usahakan untuk mengonsumsi makanan-makanan bergizi seimbang daripada makanan dan minuman yang kurang sehat.

Baca Juga: Harga Tes PCR Belum Turun Sepenuhnya, Ada Tambahan Biaya Hasil Keluar Lebih Cepat hingga Biaya Konsultasi Dokter

Olahraga juga diperlukan meski selama pandemi kita lebih banyak melakukan kegiatan di rumah.

Setelah itu, tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan.

Diketahui protokol kesehatan ini sangat bermanfaat karena penularan virus corona sangat sulit untuk diprediksi termasuk juga varian baru virus corona ini, siapa saja bisa terkena penyakit tersebut.

Baca Juga: Pasien Diminta RS Beli Obat Covid-19 Rp220 Juta, Satgas: 'Ada Obat yang Tidak Ditanggung Oleh Pemerintah', Apa Saja?

Disebutkan laman who.int (9/7/2020) berjudul "Coronavirus disease (COVID-19): How is it transmitted?", bahwa Covid-19 ditularkan melalui kontak langsung dengan tetesan pernapasan dari orang yang terinfeksi, baik yang dihasilkan melalui batuk maupun bersin.

Seseorang juga dapat terinfeksi dari dan menyentuh permukaan yang terkontaminasi virus dan kemudian menyentuh wajah mereka misalnya mata, hidung, mulut.

Karenanya menjalankan protokol kesehatan seperti 5M (Memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan membatasi mobilisasi serta interaksi) tidak boleh terabaikan meski sudah disuntik vaksin Covid-19 dosis kedua.(*)

Baca Juga: 2 Lansia 99 Tahun Sudah Divaksin Covid-19, Satu Orang Positif Covid-19

#berantasstunting

#hadapicorona

#BijakGGL