Find Us On Social Media :

Apa yang Dialami Raditya Oloan Dirasakan Deddy Corbuzier, Badai Sitokin Merusak Paru-paru Hingga 60 Persen Setelah Nagtif Covid-19

Raditya Oloan dan Deddy Corbuzier. Sama-sama mengalami Badai Sitokin setelah negatif Covid-19.

"Tanpa gejala apapun tiba tiba saya masuk ke dalam badai Cytokine dengan keadaan paru paru rusak 60% dalam dua hari," tambahnya.

"Hebatnya oksigen darah saya tidak turun bahkan diam di 97-99 karena pola hidup sehat saya selama ini... hingga saya bisa selamat walau dengan kerusakan paru yg parah."

"Bayangkan kerusakan sebesar itu tanpa penurunan oksigen.. That's and the doctor help.. Make me pass my critical time... Life and death," ungkapnya.

Untuk diketahui, Cytokine Storm ini bukan hal baru dalam dunia kedokteran.

Cytokine Storm berperan langsung dalam menentukan tingkat keparahan SARS-CoV-2.

Hal ini sama kasusnya pada infeksi SARS-CoV dan Middle East Respiratory Syndrome coronavirus (MERS-CoV).

Apa itu badai sitokin alias Cytokine Storm?

Istilah "cytokine storm," dapat disebut sebagai hipersitokinemia., muncul dalam artikel pada 1993 yang membahas penyakit graft-versus-host.

Namun, sejak 2000, badai sitokin telah dirujuk pada berbagai penyakit menular, itulah sebabnya istilah ini paling sering digunakan untuk menggambarkan respons inflamasi yang tidak terkendali oleh sistem kekebalan.

Baca Juga: Diteliti, Jamur Pembunuh Penyebab Meningitis dan Infeksi Otak

Secara umum, peradangan akut (inflamasi) dimulai dengan lima gejala utama termasuk rubor, atau kemerahan, tumor, atau bengkak, kalori, atau panas, kehitam-hitaman, atau nyeri dan functio laesa, yang diterjemahkan dari bahasa Latin menjadi hilangnya fungsi.

Terlepas dari di mana peradangan terjadi, peningkatan aliran darah biasanya akan mengikuti gejala ini untuk memungkinkan protein plasma dan leukosit mencapai tempat cedera.

Meskipun respons seluler ini bermanfaat untuk pertahanan tubuh terhadap infeksi bakteri, tapi sering kali terjadi mengorbankan fungsi organ lokal.

 

 
Penderita Covid-19 rentan terkena badai sitokin yang mematikan.

Selama badai sitokin, berbagai sitokin inflamasi diproduksi dengan kecepatan yang jauh lebih tinggi dari biasanya.

Baca Juga: Cara Jitu China Kendalikan Covid-19 Varian Delta, Hanya Butuh Waktu Satu Bulan