Find Us On Social Media :

11 Pengobatan Zaman Dahulu yang Mengerikan, Mustahil Diterapkan Saat Ini

Pengobatan dahulu yang mengerikan. Sakit kepala diobati dengan cara melubangi tengkorak kepala.

3. Kokain untuk mengatasi depresi

Banyak orang mengonsumsi narkotika dan obat-obatan terlarang untuk mengatasi masalah stres dan depresi yang mereka miliki.

Adanya kepercayaan terhadap hal ini ternyata jika ditelusuri berasal dari abad ke-19 lalu.

Pada abad ke-19, dokter menggunakan kokain untuk mengatasi sejumlah permasalahan kesehatan.

Diketahui bahwa kokain biasa diresepkan untuk mengatasi mulai depresi, migrain, hingga sakit gigi.

4. Mengeluarkan darah

Salah satu praktik medis di masa lalu yang membuat bergidik adalah mengeluarkan darah dari pasien untuk membuang penyakit.

Cara yang dilakukan untuk membuang darah ini adalah berupa mengeluarkan darah secara langsung dengan alat yang terbuat dari besi atau menyedotnya menggunakan lintah.

Pengobatan ini banyak dilakukan di Yunani dan Mesir kuno serta Eropa abad ke-19.

Baca Juga: Bukan Hanya Ibu dan Bayi, 'Direct Breastfeeding' Berikan Manfaat Luar Biasa, Juga dari Segi Ekonomi dan Lingkungan

Sayangnya, cara pengobatan ini sangat berbahaya karena bisa menimbulkan cedera dan luka yang besar bahkan kematian pada orang yang menjalaninya.

5. Lendir siput untuk mengobati kutil

Pada masa lalu, lendir siput dipercaya bisa digunakan untuk mengobati kutil. Namun sayang cara yang harus dilakukan untuk mendapat manfaatnya tidaklah semudah hanya mengoleskannya.

Pada masa lalu, untuk mengatasi kutil, kita harus melepaskan siput agar berjalan atau berada di atas kulit yang berkutil tersebut.

Pada saat itu, kemudian siput harus ditusuk hingga mati. Tampaknya cara ini cukup sulit dan merepotkan untuk dilakukan.

6. Mengatasi ambeien dengan besi panas

Pada masa lalu, mengatasi ambeien ternyata membutuhkan cara yang sangat berdarah-darah.

Disebutkan bahwa pada abad ke-12, dokter bedah menggunakan besi yang dipanaskan untuk menyundut atau menghilangkan ambeien pada seseorang.

Baca Juga: Tak Perlu Punya Teman Banyak, Cukup Satu Pendengar Setia Agar Hidup Panjang Umur, Studi