Find Us On Social Media :

Jangan Sampai Terlambat, Ini 5 Cara Mencegah Stunting Pada Anak

Mencegah stunting pada anak bisa dilakukan orangtua sejak dini.

GridHEALTH.id - Stunting masih menjadi masalah serius di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.

Dijelaskan pada laman unicef.org, bahwa stunting merupakan kegagalan untuk mencapai potensi pertumbuhan seseorang yang disebabkan oleh malnutrisi kronis dan penyakit infeksi berulang selama masa kanak-kanak.

Hal ini dapat membatasi kapasitas fisik dan kognitif anak secara permanen serta menyebabkan kerusakan yang lama.

Pada akhirnya kondisi ini akan menjadi ancaman terhadap kemampuan daya saing suatu bangsa.

Sebab terganggunya pertumbuhan fisik (bertubuh pendek/kerdil) dan perkembangan otak yang terjadi pada setiap individu akan sangat mempengaruhi kemampuannya dalam berprestasi di sekolah, produktivitas dan kreativitas di usia-usia produktif.

Kondisi ini tentu harus diantisipasi sedini mungkin, supaya tidak menjadi masalahserius dikemudian hari.

Dilansir momsmoney.id (24/8/2021) dari situs web Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar, masalah stunting dipengaruhi oleh rendahnya akses terhadap makanan dari segi jumlah maupun kualitas gizi.

Selain itu, pola asuh yang kurang baik dan rendahnya akses terhadap pelayanan kesehatan termasuk akses sanitasi dan air bersih juga dapat memengaruhi terjadinya stunting pada anak.

Sebelum terlambat, berikut 5 cara mencegah stunting pada anak yang bisa para orangtua praktikkan sejak dini:

Baca Juga: Berantas Stunting Sekarang Juga, Bukan Hanya Masalah Tubuh Pendek

1. Penuhi kebutuhan gizi sedari masa kehamilan

Cara pertama yang terbilang sangat efektif untuk mencegah stunting pada anak yaitu memenuhi kebutuhan gizi sedari masa kehamilan.

Disarankan bagi para ibu hamil untuk selalu mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi.

Selain itu, suplemen sesuai anjuran dokter pun sangat direkomendasikan untuk ibu hamil konsumsi.

Sebaiknya, ibu hamil juga tidak lupa untuk memeriksakan kesehatannya ke dokter atau bidan secara rutin.

2. Memberikan ASI Eksklusif

Kandungan gizi mikro dan makro dalam ASI berpotensi untuk mengurangi peluang terjadinya stunting pada anak.

Oleh sebab itu, ibu sangat disarankan untuk tetap memberikan ASI Eksklusif kepada bayi mereka hingga bayi berusia 6 bulan.

Protein whey dan kolostrum yang terdapat pada ASI juga dinilai mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh bayi yang terbilang rentan.

3. Memberikan MPASI sebagai pendamping ASI Eksklusif

Memasuki usia 6 bulan, bayi sudah bisa diberikan MPASI sebagai makanan pendamping ASI.

Dalam penyajian MPASI, penting untuk memilih makanan yang dapat memenuhi gizi mikro dan makro yang sebelumnya didapatkan dari ASI untuk mencegah stunting.

Badan Kesehatan Dunia WHO merekomendasikan fortifikasi dalam pemberian MPASI.

Fortifikasi sendiri merupakan proses penambahan nutrisi ke dalam makanan.

Meskipun begitu, ibu harus tetap berhati-hati apabila ingin mengikuti rekomendasi dari WHO tersebut.

Supaya aman, ibu bisa berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum menentukan produk tambahan untuk fortifikasi MPASI.

Baca Juga: Covid-19 Bisa Sebabkan Stunting, Hampir 7 Juta Anak Terancam Kurang Gizi

4. Memantau tumbuh kembang anak secara rutin

Tumbuh kembang anak yakni tinggi dan berat badan mereka tidak boleh luput dari pemantauan orang tua.

Membawa anak ke Posyandu atau klinik khusus anak wajib untuk para orang tua lakukan secara berkala.

Hal ini berguna untuk membantu orang tua mengetahui gejala awal gangguan tumbuh kembang pada anak.

Jika memang benar ada gangguan, maka upaya penanganan pada anak pun bisa dilakukan dengan tepat dan segera.

5. Menjaga kebersihan lingkungan

Dikarenakan fisik anak-anak belum sekuat orang dewasa, maka berbagai macam penyakit pun memiliki kesempatan yang besar untuk menyerang mereka.

Karenanya orangtua harus memastikan bahwa lingkungan yang dihuni selalu dalam keadaan bersih.

Terlebih peluang stunting akan meningkat apabila lingkungan sekitar dalam kondisi kotor.

Ketika lingkungan kotor, maka diare akan mudah menyerang anak akibat paparan kotoran yang masuk ke dalam tubuh mereka.

Padahal, diare merupakan faktor ketiga yang bisa menyebabkan stunting pada anak.

Itulah cara-cara yang bisa diterapkan untuk mencegah stunting pada anak. (*)

 Baca Juga: Bukan Hanya Kurang Gizi, Stunting Pada Anak Bisa Disebabkab Infeksi Cryptosporidium

#berantasstunting

#hadapicorona

#BijakGGL