Find Us On Social Media :

Alasan Kenapa Booster Vaksin Covid-19 Diperlukan di Indonesia

Vaksinasi Covid-19 booster siap dilakukan di Indonesia. Negara lain pun sudah banyak yang menjalankannya.

GridHEALTH.id - Dalam Rapat Kerja dengan Komisi IX DPR yang disiarkan di chanel Youtube DPR RI, Rabu (25/8/2021), Menkes Budi Gunadi telah menyatakan bahwasannya Indoensia akan melaksanakan vaksinasi Covid-19 booster.Menurut Menkes Budi Gunadi, pemberian vaksin booster untuk masyarakat ini sudah didiskusikan dengan presiden Joko Widodo (Jokowi)."Di Januari (2022) sudah selesai semua, di awal tahun depan kita sudah mulai suntikan ketiga (booster)," ujarnya.Untuk dfiketahui, seperti yang telah dipublikasikan GridHEALTH.id (14/7/2021), suntikan vaksin Covid-19 booster berfungsi sebagai dosis tambahan yang memperkuat perlindungan dan menawarkan lebih banyak sifat defensif pada sistem kekebalan, untuk mencegah serangan patogen, atau dalam kasus virus.Menurut para ahli, ini dimaksudkan untuk meningkatkan kekebalan terhadap antigen kembali ke tingkat perlindungan, setelah memori terhadap antigen itu menurun seiring waktu.Booster juga telah ditekan untuk digunakan dalam waktu yang lama.

Baca Juga: Sekolah Diminta Mulai Bersiap, Menteri Nadiem Sebut Vaksinasi Bukan Kriteria Utama Pelaksanaan PTM Terbatas

Karenanya mengapa pada vaksinasi untuk tetanus, polio dan hepatitis B, ada juga vaksinasi boosternya.

Mengenai vaksinasi Covid-19 booster ini memang WHO mengkritisinya jika diberikan bagi masyarakat.Menurut Kepala ilmuwan WHO, Soumya Swaminathan, belum ada bukti yang mendukung perlunya booster vaksin Covid-19 bagi mereka yang telah menerima vaksin Covid-19 lengkap, hingga suntikan ke 2.Tapi Dirinya tidak menampik, bisa saja di masa mendatang ada hasil penelitian yang menyatakan vaksinasi Covid-19 booster dibutuhkan.

Baca Juga: Segera WFO 100 Persen Kembali? Koalisi Masyarakat Profesi dan Asosiasi Kesehatan Ingatkan PR Belum Selesai

Tapi lagi-lagi, jelasnya, “harus berdasarkan ilmu pengetahuan dan data, bukan pada masing-masing perusahaan yang menyatakan bahwa vaksin mereka perlu diberikan sebagai dosis booster.”

Hal senada diutarakan Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.Menurutnya dalam konferensi virtual, Senin (12/7/2021), negara-negara kaya seharusnya tidak memesan suntikan penguat untuk warganya yang sudah divaksin lengkap, dua kali suntikan.Sebab hal itu akan membuat terjadinya kesenjangan tingkat vaksinasi disetiap negara, dan membuat upaya menekan laju pandemi Covid-19 di dunia semakin sulit.

Baca Juga: Menteri Luhut Sebut, Indonesia Bakal Produksi Vaksin Covid-19 Berbasis mRNA Tahun 2022

Dari sini bisa diketahui, jadi menurut Menkes Budi, yang dipermaslahkan WHO mengenai vaksinaso Covid-19 booster tidak secara klinis, akan tetapi masalah etis.Dalam kesempatan yang sama, dalam Rapat Kerja dengan Komisi IX DPR, Wakil Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Slamet Budiarto, mengatakan efikasi vaksin Covid-19 memang akan menurun setelah beberapa bulan penyuntikan.Menurut analisanya, perlu dilakukan booster suntikan vaksin Covid-19 setelah 6 hingga 12 bulan setelah penyuntikan."Perlu kami sampaikan sesuai analisa 6-12 bulan sudah harus dilakukan booster harus diantisipasi kecepatan vaksin tidak tercapai," ucap Slamet.Sama seperti vaksin yang digunakan, suntikan booster juga mengandung fragmen mRNA yang tidak aktif/ diubah/ dilemahkan yang melatih sistem kekebalan.

Baca Juga: Drama Haru Elly Kasim dengan Putri Pertamanya di ICU RS Sebelum Wafat, Ini Gejala Penyakit Lambung Seperti Dialami AlmarhumahAlasan utama mengapa suntikan booster diperkenalkan saat ini adalah untuk menargetkan banyak varian kekhawatiran yang telah ditemukan secara klinis untuk menurunkan kemanjuran vaksin Covid-19 yang kita miliki saat ini.Selain itu, suntikan booster juga dapat diubah atau disesuaikan agar sesuai dengan kebutuhan spesifik atau menawarkan perlindungan preventif terhadap varian minat, atau kekhawatiran.Untuk diketahui, vaksin Covid-19 booster, setelah disuntikkan akan memicu sel-sel memori kerja di dalam tubuh, yang 'mengingat' infeksi dan mutasi spesifik yang mengkhawatirkan.Jadi, suntikan suntikan bisa sangat berguna terhadap varian asli (varian Alpha dari coronavirus) dan mutasi tambahan (seperti Beta, Delta, Gamma, atau Delta plus).

Baca Juga: Vaksinasi Covid-19 Booster Banyak Dibicarakan, WHO; Belum Ada Bukti Mendukung Itu Harus Dilakukan

Dosis tambahan dengan demikian dapat 'meningkatkan' pertahanan kekebalan terhadap varian asli yang terkait, mendorong lebih banyak antibodi, dan jika terkena varian yang berbeda, memberikan pertahanan kekebalan yang diperlukan.

Sebenarnya Indonesia yang merencanakan vaksinasi Covid-19 booster tidak sendiri.

Saat ini, beberapa negara di dunia, seperti Israel, Bahrain, Uni Emirat Arab, telah memulai kembali menjalankan program vaksinasi Covid-19 booster kepada masyarakat yang telah divaksinasi lengkap.(*)Baca Juga: Karena Melakukan 6 Hal Ini, Efektivitas Masker Bisa Hilang Seketika