GridHEALTH.id - Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bayi di bawah lima tahun) akibat dari kekurangan gizi kronis pada anak, sehingga tubuh terlalu pendek untuk usianya.
Kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan dan pada masa awal setelah bayi lahir akan tetapi, kondisi stunting baru nampak setelah bayi berusia 2 tahun.
Baca Juga: Jangan Sampai Terlambat, Ini 5 Cara Mencegah Stunting Pada Anak
Di Indonesia, kasus stunting masih menjadi masalah kesehatan dengan jumlah yang cukup banyak.
Namun tahukah, ada beberapa penyebab anak mengalami stunting, salah satunya penyakit infeksi cacar air pada bayi.
Berdasarkan penelitian di University of California menyebutkan bahwa infeksi akut dan kronis (misal diare, infeksi saluran pernapasan akut, dan cacar air) dapat mengganggu pertumbuhan linier dengan menyebabkan malnutrisi mikronutrien.
Infeksi tersebut semuanya dikaitkan dengan perkembangan kekurangan vitamin A.
Defisiensi mikronutrien dapat disebabkan oleh penyakit infeksi melalui penurunan asupan makanan (anoreksia), gangguan penyerapan nutrisi, hilangnya mikronutrien langsung, serta peningkatan metabolisme persyaratan atau kerugian katabolik.
Tak terkecuali, penyakit infeksi cacar air pada bayi yang dapat menyebabkan anak mengalami kekurangan gizi sehingga menyebabkan stunting.
Untuk itu, para orangtua dimohon untuk tidak menyepelekan cacar air pada bayi.
Menurut laman American Academy of Dermatology Association, ada beberapa cara merawat bayi atau anak yang mengalami cacar air, di antaranya:
1. Jaga anak di rumah
Karena cacar air menular, jaga anak di rumah atau batasi paparannya kepada orang lain sampai semua lepuh cacar airnya membentuk koreng dan tidak ada lepuh baru yang berkembang.
Biasanya membutuhkan waktu sekitar satu minggu untuk melepuh menjadi koreng.
2. Rendam dalam rendaman oatmeal koloid
Oatmeal koloid akan membantu meringankan beberapa rasa gatal. Tambahkan oatmeal di bawah keran saat mengisi bak mandi yang diisi dengan air hangat.
Setelah mandi, oleskan salep topikal, seperti losion kalamin, petroleum jelly, atau losion anti-gatal bebas pewangi lainnya.
Hindari antibiotik topikal yang dijual bebas karena dapat menyebabkan reaksi alergi.
3. Meredakan demam
Jangan gunakan aspirin atau produk yang mengandung aspirin dengan cacar air.
Penggunaan aspirin pada anak-anak dengan cacar air telah dikaitkan dengan sindrom Reye atau penyakit parah yang mempengaruhi hati dan otak dan dapat menyebabkan kematian.
4. Menghilangkan rasa gatal
Baca Juga: Anies Baswedan Beri Kabar Gembira: Tempat Ibadah Buka 50 Persen, Maksimal 50 Orang
Pertimbangkan untuk memberi anak antihistamin oral yang dijual bebas untuk anak-anak. Selalu ikuti petunjuk pada label, dan gunakan dosis yang benar.
Lebih baik, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter anak.
5. Jaga agar kuku anak tetap pendek
Ini akan membantu mencegah infeksi kulit yang disebabkan oleh menggaruk lepuh.
Untuk anak kecil, kenakan kaus kaki atau sarung tangan di atas tangan mereka untuk mencegah goresan.
Untuk membatasi jaringan parut, pastikan anak tidak terkena luka cacar air.
Baca Juga: Rutin Gunakan Masker Madu Ini Ternyata Bisa Bikin Kulit Wajah Makin Cerah, Begini Cara Membuatnya
Baca Juga: Manfaat Makan Sebutir Telur Tiap Minggu Bagi Penyandang Diabetes
Itulah beberapa cara penanganan cacar air pada bayi atau anak-anak. (*)
#hadapicorona #berantasstunting