Find Us On Social Media :

Ilmuwan Sebut Penyintas Covid-19 Lebih Kebal Daripada yang Divaksin

Penyintas virus corona, diyakini mempunyai kekebalan lebih tinggi daripada yang divaksin.

 

GridHEALTH.id - Sebuah penelitian kelompok ilmuwan Nussenzweig yang berlangsung di Israel menemukan bahwa kekebalan alami yang terbentuk pasca sembuh dari Covid-19, lebih ampuh dari pada orang biasa yang sudah divaksinasi lengkap namun tidak pernah terinfeksi Covid-19.

Dikutip dari Science Mag pada Kamis (26/08/2021), data yang baru dirilis ini menunjukkan orang yang pernah terinfeksi Covid-19 jauh lebih kecil kemungkinannya terinfeksi ulang, terkena varian Delta, bergejala berat, maupun dirawat di rumah sakit akibat gejala serius.

Tetapi para ahli tetap menekankan bahwa vaksin tetap sangat protektif terhadap penyakit parah dan kematian. Dan infeksi di antara orang yang belum divaksinasi akan sangat berisiko.

Para peneliti juga menemukan bahwa orang yang pernah terinfeksi SARS-CoV-2 sebelumnya, lalu menerima satu dosis vaksin messenger RNA (mRNA) Pfizer-BioNTech, lebih terlindungi dari infeksi ulang dari pada mereka yang pernah terinfeksi namun belum divaksinasi.

Penelitian yang dilakukan di Israel sebagai salah satu negara yang paling banyak menerima vaksinasi Covid-19 di dunia, memeriksa catatan medis puluhan ribu orang Israel, memetakan infeksi, gejala, dan rawat inap mereka antara 1 Juni dan 14 Agustus, ketika varian Delta mendominasi di Israel.

Ini adalah studi observasional terbesar sejauh ini untuk membandingkan kekebalan alami dan yang diinduksi vaksin terhadap SARS-CoV-2.

Baca Juga: Tips Mencegah Infeksi Pernapasan Jadi Kegawatan Pada Penyandang Asma

Analisis baru bergantung pada database Maccabi Healthcare Services, yang mendaftarkan sekitar 2,5 juta orang Israel.