Find Us On Social Media :

Memasak Nasi dengan Minyak Kelapa Tidak Bikin Gemuk, Hasil Penelitian Sri Lanka’s College of Chemical Sciences

Tambahkan minyak kelapa saat memasak nasi membuat nasi tidak bikin gemuk.

GridHEALTH.id - Nasi makanan umata orang Indonesia, kerap dituding sebagai biang keladi banyaknya penyakit tidak menular menyerang manusia.

Padahal sebenarnya bukan nasi yang salah jika kita sampai mengalami kegemukan, atau penyatik tidak menular lainnya, misal diabetes, hingga darah tinggi dan kolesterol tinggi.

Sebab nasi adalah sumber karbohidrat yang dibutuhkan manusia setiap hari.

Bahkan nasi sumber karbohidrat yang baik bagi kesehatan. Karena nasi adalah sumber karbohidrat kompleks yang dianjurkan.

Jadi dimana letak salah nasi?

Jawabannya tidak ada, kecuali jika kita dalam mengonsumsinya berlebihan, juga caranya memasaknya tidak tepat.

Dari hasil penelitian Sri Lanka’s College of Chemical Sciences, cara memasak nasi yang tepat adalah kunci membuat makan nasi tidak bikin gemuk.

Menurut penelitian tersebut, baiknya nasi dimasak  dengan minyak kelapa, kemudian dinginkan.

Baca Juga: Nasi Kembang Kol, Menu Diet Kaya Serat dan Rendah Kalori juga Kolesterol

Bila dimakan dalam porsi seimbang, kombinasi antara nasi putih dan lauk yang kaya protein serta lemak sehat, bisa menjadi awal penurunan berat badan yang sehat.

Memasak nasi dengan minyak kelapa, kemudian dinginkan, meningkatkan pati resisten hingga sepuluh kali lipat.

Sehingga mampu memotong setengah kalori, ketimbang memasak nasi putih hanya dengan air.

Dari hasil penelitian tersebut, para peneliti merekomendasikan, tambahkan satu sendok teh minyak kelapa pada air mendidih, tambahkan setengah cangkir beras putih, saat memasak nasi, dan didihkan selama 40 menit.

Setelah itu dinginkan selama 12 jam, sebelum dikonsumsi.

Selain itu, penting juga diketahui aneka sumber karbohidrat alami lainnya yang baik kesehatan, seperti;

Baca Juga: Pencegahan Retinopati Diabetik yang Sebabkan Kerusakan Mata juga Kebutaan Penyandang Diabetes

* Pisang yang tak terlalu matang

Pada pisang yang tidak terlalu matang, dipercaya banyak mengandung serat makanan.

Pisang yang tidak terlalau matang ini tinggi pati resisten, dapat membantu dalam mengelola kadar gula darah dan mengurangi penyerapan kalori.

Pun meningkatkan pertumbuhan bakteri baik, karena pati dapat dianggap sebagai prebiotik.

Asal tahu saja, pisang yang tak terlalu matang mengandung pati resisten lebih kuat dibandingkan dengan pisang matang.

Baca Juga: Vaksin Sekali Suntik Johnson & Johnson di Acc BPOM RI, Luhut Dukung Vaksin COVID-19 mRNA Indonesia

Mengonsumsi pisang yang masih sedikit hijau bisa menjadi sumber kesehatan yang lebih baik, juga cara sehat mengonsumsi karbohidrat.

* Makan kentang yang sudah dingin

Ketika dimasak lalu didinginkan, sumber makanan bertepung dinilai lebih tinggi pati resisten ketimbang memakannya saat masih panas.

Berdasarkan studi pada pasien ileostomy yang diterbitkan dalam jurnal Advances in Nutrition, kentang yang baru dimasak memiliki jumlah pati resisten lebih sedikit, lebih rendah dari kentang yang sudah didinginkan.

Untuk mendapatkan manfaat terbaik kentang, masak bersama kulitnya untuk meningkatkan serat dan asupan antioksidan.

Hal ini juga dapat memperlancar pencernaan.(*)

Baca Juga: Bulus Raksasa di Klaten Bikin Heboh, Ini Aneka Manfaat yang Diyakini Masyarakat, Bisa Membesarkan Organ Vital?

 

Artikel ini telah dipublish di nakita.id, dengan judul; Memasak Nasi dengan Cara Ini Terbukti Dapat Mengurangi Kalori Nasi