Selama bertugas, ia merasa informasi yang tersebar di masyarakat masih kurang. Ini pun bisa menjadi beban tambahan bagi nakes.
“Ada yang bertanya, ‘Mengapa setelah vaksinasi, hasil tes antigen saya positif?’ Berkali-kali saya menjelaskan bahwa itu bukan efek vaksin. Bisa saja memang sebelum vaksin orang tersebut sudah terinfeksi Covid-19, makanya hasil tesnya positif. Lalu, orang-orang yang sudah divaksin juga ada yang malah jadi mengabaikan protokol kesehatan. Padahal, setelah divaksin, kita juga harus tetap taat prokes,” jelasnya.
Edukasi tentang Covid-19 yang terberat menurut dokter Nanda justru kepada keluarga sendiri.
Saat itu, menurut dr. Nanda, pamannya meninggal karena Covid-19.
Itulah saat terberat baginya untuk meyakinkan keluarga, terutama ayah dan ibunya yang sudah tua, serta tante-tantenya yang memiliki hipertensi dan penyakit jantung, agar tak mengikuti prosesi pemakaman secara langsung.
Baca Juga: Olahraga Jenis Ini Cocok Bagi Penderita Diabetes, Gak Bikin Keringetan
Dokter Nanda sebisa mungkin menguatkan dirinya sendiri, terus membujuk keluarganya bahwa prosedur yang telah dibuat adalah demi keselamatan bersama.
Untungnya, usaha dan kesabaran dr. Nanda berbuah baik. Keluarganya menuruti anjurannya.
Disaat kondisi kasus sudah menurun seperti saat ini, dr. Nanda berpesan, khususnya kepada orang tua, agar lebih cermat terhadap keselamatan anak.
Apalagi sekarang kasus Covid-19 pada anak semakin menjadi.
“Untuk orang tua, kalau bisa, jangan mengajak anak bepergian. Kadang ada yang orang tuanya pakai masker, anaknya tidak. Padahal, anak-anak berpotensi untuk terinfeksi. Terapkan cuci tangan enam langkah untuk membersihkan seluruh bagian tangan. Jaga jarak, dan terakhir, ikut vaksinasi Covid-19,” pesannya.(*)
Baca Juga: Mengenal Double Diabetes, Penyandang Diabetes Miliki Ciri Tipe 1 dan Tipe 2 Sekaligus