Find Us On Social Media :

Nyeri dan Kram di Dada Bukan Selalu Pertanda Serangan Jantung

Jangan panik, nyeri dan atau kram di dada, tidak musti disebabkan serangan jantung. Ini yang harus dilakukan untuk mengatasinya.

GridHEALTH.id - Saat mengalami nyeri dan kram di dada, asumsi kita kebanyakan langsung mengarah pada serangan jantung.

Padahal, nyeri dan kram di dada yang dirasakan tidak mutlak sebuah serangan jantung.

Bahkan tidak melulu berkaitan dengan masalah jantung.

Baca Juga: Hilangkan Kebiasaan Merokok Cukup Pakai Jeruk Nipis, Ternyata Hoaks

Penelitian menemukan bahwa nyeri dada terjadi akibat kontraksi pada otot di sekitaran tulang rusuk.

Kontraksi ini tidak dapat kita kendalikan dan bisa menyebabkan otot di bagian dada menjadi tegang hingga kejang atau biasa dikenal dengan kram otot dada.

Berikut ini adalah aneka penyebab nyeri dan kram di dada dan cara penanganannya, seperti dilansir dari RS EMC Sentul (16/12/2019)

1. Angina

Nyeri dada akibat angina bisa terjadi setelah seseorang baru saja melakukan aktivitas fisik yang cukup berat.

Angina sendir idisebabkan oleh arteri ke jantung yang menyempit sehingga aliran darah tidak berjalan secara normal dan jantung bekerja lebih keras.

Baca Juga: Minuman Energi Membuat Gadis 17 Tahun Ini Mengalami Kram Jantung

Saat angina menyerang, terdapat beberapa gejala yang timbul. Mereka yang mengalaminya mungkin merasa sesak napas dan nyeri dada kiri yang terasa menusuk.

Karena gejala tersebut, tidak jarang angina disalahartikan sebagai serangan jantung.

2. Asam lambung

Dalam kondisi tertentu, asam lambung bisa naik ke kerongkongan. Keadaan ini disebut dengan refluks asam lambung.

Dampaknya adalah rasa seperti terbakar di sekitar tulang dada sehingga sering dianggap sebagai serangan jantung.

Jika seseorang mengalami refluks asam lambung lebih dari dua kali seminggu, segeralah konsultasikan ke dokter. Hal tersebut merupakan gejala GERD yang harus segera diobati.

Baca Juga: Peresmian Patung Dwi Tunggal Perintis Kompas Gramedia di Jakarta

3. Kostokondritis

Penyebab nyeri dada lainnya yang cukup umum adalah kostokondritis, yaitu kondisi saat tulang rusuk seseorang bersentuhan dengan tulang rawan.

Hal ini bisa terjadi karena banyak penyebab, mulai dari cedera dada hingga virus.

Kondisi ini ditandai dengan gejala seperti tekanan pada dinding dada, juga seperti tegang otot dada.

4. Tegang otot

Aktivitas berat seperti olahraga bisa membuat otot pada tubuh menjadi tegang, termasuk juga otot dada.

Belum lagi jika mengalami cedera di bagian dada karena saraf yang tertekan. Nyerinya dapat terasa dari dada hingga sekujur lengan bahkan hingga mati rasa.

Baca Juga: Tanda Seseorang Berisiko Mengalami Pendarahan Otak, Ini Ciri-cirinya

Hal ini membuat tegang otot sering dianggap sebagai serangan jantung.

Pertolongan Pertama

Itulah beberapa kondisi yang menyebabkan kram otot dada selain serangan jantung.

Bila kram terjadi, tetaplah tenang agar otot tidak semakin tegang.

Jika mengalami hal itu semua, cara penanganan pertama untuk meredakan disebut RICE (Rest, Ice, Compression, Elevation):

* Segera beristirahat

Saat kram, segeralah berhenti melakukan aktivitas hingga kram dada reda.

Jika kram kembali berulang bahkan hingga beberapa hari, kurangi intensitas kegiatan atau ambil waktu untuk beristirahat di rumah.

Baca Juga: Cuma Minum Teh Serai, Tubuh Bisa Rasakan 5 Khasiat Luar Biasa Ini

* Kompres bagian yang nyeri

Untuk membantu meringankan nyeri kram otot dada, kompres dengan es yang dilapis handuk.

Kompres bagian yang nyeri kurang lebih 20 menit.

Bisa mengulanginya beberapa kali hingga terasa lebih nyaman.

* Balut dengan perban

Selain mengompres, bisa membalut dada yang nyeri dengan perban. Namun sebaiknya meminta bantuan perawat atau dokter yang sudah berpengalaman untuk membantu membalut dada dengan teknik yang benar.

* Berada dalam posisi tegak

Baca Juga: Tanda dan Gejala Herpes Simpleks Sering Tidak Disadari, Padahal Bisa Sebabkan Kebutaan

Jika kram menyerang langsung sikap duduk dengan tegak. Hindari berbaring saat kram otot dada terjadi.

Sambil duduk tegak, bisa memberikan pijatan ringan hingga terasa lebih nyaman.

* Mengonsumsi pereda nyeri

Obat pereda nyeri bisa menjadi pilihan jika kram tidak mereda. Beberapa obat pereda nyeri yang mudah ditemukan adalah aspirin dan ibuprofen.

Ingat, jika kram otot dada masih terasa setelah beristirahat dan minum pereda nyeri, konsultasi dengan dokter dianjurkan untuk mendapatkan penanganan tepat.(*)

Baca Juga: Supaya Diabetes Tidak Menyebabkan Impoten dan Mandul, Lakukan Hal Ini