Mahic juga menyebut virus Zika, cytomegalovirus, dan rubella sebagai jenis virus lain yang bisa menyebabkan janin berisiko mengalami cacat bawaan lahir, termasuk kerusakan otak.
Namun, menurutnya ketiga jenis virus ini tidak berpengaruh terhadap autisme.
Dr. Ian Lipkin, ahli Epidemiologi dan Penyakit Infeksi dari Columbia University menyatakan, sebenarnya bukan virus itu sendiri yang menyebabkan anak berisiko menderita autisme.
"Gangguan yang terjadi pada perkembangan otak janin ini lebih dipengaruhi oleh respons daya tahan Ibu. Respons tersebut diwujudkan dalam bentuk peradangan atau inflamasi. Dampaknya kemudian menjalar sampai plasenta dan berpengaruh terhadap perkembangan otak janin," jelas Lipkin.
Baca Juga: Gejala Penyakit Infeksi Sifilis yang Mengancam Jiwa, Sudah Sembuh Bisa Tertular Kembali
Oleh karena HSV dianggap sebagai jenis infeksi yang tidak bisa disembuhkan dan bisa sewaktu-waktu muncul kembali, jenis infeksi ini banyak dialami oleh para wanita.
Tapi jika Ibu pernah terinfeksi virus herpes bukan berarti akan memiliki anak autistik.
Hanya saja studi menemukan bahwa risiko bayi mengalami autisme terjadi bila ibu hamil terkena gejala infeksi herpes pada trimester pertama.
Baca Juga: 3 Gejala Diabetes Ini Umumnya Terjadi Hanya Pada Pria, Catat