Find Us On Social Media :

Mengenal Gejala Impetigo, Penyakit Kulit Akibat Infeksi Bakteri Sering Terjadi Pada Anak

Impetigo adalah infeksi bakteri pada kulit yang paling sering terjadi pada anak kecil.

GridHEALTH.id - Impetigo (im-peh-TIE-go) adalah infeksi bakteri pada kulit yang paling sering terjadi pada anak kecil.

Impetigo adalah infeksi kulit yang disebabkan oleh salah satu atau kedua bakteri berikut: grup A Streptococcus dan Staphylococcus aureus.

Namun kita berfokus pada impetigo yang disebabkan oleh grup A Streptococcus (grup A strep). Selain impetigo, strep grup A menyebabkan banyak jenis infeksi lainnya.

Seseorang mendapat impetigo ketika strep grup A menginfeksi kulit, itu menyebabkan luka. Bakteri dapat menyebar ke orang lain jika seseorang menyentuh luka tersebut atau bersentuhan dengan cairan dari luka.

Impetigo dimulai sebagai luka merah dan gatal. Saat sembuh, keropeng berkerak, kuning atau "berwarna madu" terbentuk di atas luka.

Secara umum, impetigo adalah infeksi ringan yang dapat terjadi di bagian tubuh mana saja. Tapi paling sering mempengaruhi kulit yang terbuka, seperti di sekitar hidung dan mulut atau di lengan atau kaki.

Baca Juga: Impetigo, Infeksi Kulit Menular Pada Anak, Begini Cara Mencegahnya

Baca Juga: 4 Pengobatan Rumahan Untuk Mengobati Batuk-Pilek, Ada Semua di Dapur

Gejalanya meliputi luka merah dan gatal yang pecah dan mengeluarkan cairan bening atau nanah selama beberapa hari. Selanjutnya, keropeng kuning atau "berwarna madu" terbentuk di atas luka, yang kemudian sembuh tanpa meninggalkan bekas luka.

Biasanya diperlukan waktu 10 hari agar luka muncul setelah seseorang terkena strep grup A.

Siapa pun bisa terkena impetigo, tetapi mengutip dari Center for Disease Control and Prevention (CDC), beberapa faktor meningkatkan risiko seseorang terkena infeksi ini;

Usia: Impetigo paling sering terjadi pada anak-anak berusia 2 hingga 5 tahun.

Infeksi atau cedera yang merusak kulit: Orang dengan infeksi kudis misalnya, memiliki risiko lebih tinggi terkena impetigo.

Berpartisipasi dalam kegiatan di mana luka atau goresan biasa terjadi:  Ini juga dapat meningkatkan risiko impetigo seseorang.

Kontak dekat atau berkerumun: Kontak dekat dengan orang lain dengan impetigo adalah faktor risiko paling umum untuk penyakit.

Misalnya, jika seseorang memiliki impetigo, sering menyebar ke orang lain di rumah mereka. Penyakit menular juga cenderung menyebar di mana pun sekelompok besar orang berkumpul.

Baca Juga: Infeksi Bakteri Pada Ayam Tak Dimasak Sempurna Bisa Sebabkan Lumpuh

Baca Juga: Belum Banyak yang Tahu, Jamur Mampu Turunkan Tekanan Darah Tinggi

Kondisi keramaian : Seperti di sekolah dan pusat penitipan anak, dapat meningkatkan penyebaran impetigo.

Iklim: Impetigo lebih sering terjadi di daerah dengan musim panas yang panas dan lembab dan musim dingin yang ringan (subtropis), atau musim hujan dan kering (tropis), tetapi dapat terjadi di mana saja.

Baca Juga: Penyebab Radang Tenggorokan, dari Infeksi Virus Hingga Bronkitis

Baca Juga: 5 Cara Alami Membersihkan Batu Ginjal, dari Lemon Hingga Air Kelapa

Kebersihan pribadi yang buruk: Kurangnya mencuci tangan yang benar, mandi asal-asalan, dan kebersihan wajah dapat meningkatkan risiko seseorang terkena impetigo. (*)

#berantasstunting #hadapicorona #bijakGGL