Find Us On Social Media :

Studi Laboratorium Tunjukkan Molnupiravir Kurangi Angka Kematian dan Rawat Inap Akibat Varian Virus Corona

Merck mengatakan bahwa obat molnupiravir sudah diuji bisa mencegah dan mengobati infeksi virus corona jenis SARS dan MERS.

Merck menguji antivirusnya terhadap sampel usap hidung yang diambil dari peserta dalam uji coba awal obat tersebut.

Delta tidak beredar luas pada saat uji coba tersebut, tetapi molnupiravir diuji terhadap sampel laboratorium dari varian di balik lonjakan terbaru dalam rawat inap dan kematian akibat Covid-19.

“Pengurangan jumlah virus infeksius pada individu dengan Covid-19 yang diberikan molnupiravir sangat menjanjikan," demikian tulisan di situs resminya.

Merck mengatakan awal tahun ini bahwa percobaan kecil tahap menengah menemukan bahwa setelah lima hari pengobatan molnupiravir, tidak ada pasien yang memakai berbagai dosis obat setelah dinyatakan positif mengidap virus corona, sementara 24% pasien plasebo memiliki tingkat yang terdeteksi.

Merck saat ini sedang melakukan dua uji coba fase III dari antivirus yang dikembangkannya dengan Ridgeback Biotherapeutics, satu untuk pengobatan COVID-19 dan satu lagi sebagai pencegahan.

Merck mengantisipasi bahwa studi pengobatan fase tiga akan selesai pada awal November, kata Grobler.

Baca Juga: Infeksi Saluran Kemih, Bakteri E.Coli Sebabkan Sakit Saat Kencing

Baca Juga: Lidah Ternyata Dapat Mengindentifikasi Kekurangan Vitamin D, Studi

Uji coba tersebut mendaftarkan pasien Covid-19 yang tidak dirawat di rumah sakit yang memiliki gejala tidak lebih dari lima hari dan berisiko terkena penyakit parah.