Intinya tidak ada vaksin resmi WHO yang diproduksi oleh Pfizer, Moderna, AstraZeneca, CanSino, Sinovac, Sputnik V, atau Janssen yang mengandung graphene oxide.
Vaksin Novavax COVID-19 belum menerbitkan daftar bahan-bahannya dalam publikasi peer-review atau akses terbuka.
Sebagai informasi, Graphene Oxide adalah senyawa yang mengandung karbon, oksigen, dan hidrogen.
Ini digunakan dalam banyak aplikasi, mulai dari sensor hingga tekstil hingga aplikasi obat yang potensial.
Baca Juga: Masalah Kulit Bayi dan Penanganannya, Mulai dari Kulit Kasar, Terdapat Benjolan Hingga Bercak Merah
Bahan ini murah, mudah didapat, dan dapat terdispersi dalam air. Jadi larut dalam air, mungkin solusi yang bagus untuk membantu obat diserap. Ini dapat diproduksi sebagai bubuk atau solusi untuk berbagai kegunaan.
Graphene Oxide Beracun Bagi Manusia, Tapi ....
Tapi saat ini diketahui sejumlah oksida graphene bisa menjadi racun bagi manusia. Sebuah studi 2016 pada tikus menunjukkan bahwa bahan dasar graphene (seperti graphene oxide) dapat menyebabkan toksisitas, tergantung dosis, penurunan viabilitas sel, pembentukan granuloma paru, dan apoptosis sel, beracun untuk paru-paru, hati, limpa, dan ginjal.
Tapi kedepannya, tidak menutup kemungkinan Graphene Oxide mungkin menjadi alat yang berguna dalam pengiriman vaksin di masa depan, karena para ilmuwan dan insinyur kimia percaya bahwa itu dapat direkayasa untuk menjadi kendaraan pengiriman yang aman untuk vaksin, dan membantu meningkatkan efektivitasnya.
Baca Juga: Ada 5 Indra Manusia yang Terpengaruh Oleh Infeksi Covid-19, Termasuk Pendengaran