Seperti nanopartikel lipid, graphene oxide juga merupakan nanopartikel dan baru-baru ini digunakan dalam platform vaksin influenza intranasal dengan hasil yang menjanjikan.
Selain itu, nanopartikel ini telah terbukti meningkatkan makrofag dan sel T, yang dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh kita dan menghasilkan respons kekebalan yang berpotensi lebih kuat.
Studi terbaru menunjukkan bahwa bahan yang berhubungan dengan GO mungkin memiliki sifat antivirus dan antimikroba, sehingga mengevaluasi mereka untuk digunakan dalam pengobatan dan desain vaksin diperlukan.
Walau demikian itu masih butuh studi, penelitian, riset lebih jauh lagi, dan lama.
Baca Juga: Obesitas Tingkatkan Risiko Masalah Lutut Menahun Seperti Osteoartritis
Adapun yang saat ini harus kita hadapi adalah bagaimana mengatasi pandemi Covid-19 dengan pencegahan. Tidak lain dengan vaksin.
Melansir Kominfo pada informasi dengan judul; '[DISINFORMASI] Vaksin Covid-19 Mengandung Grafena Oksida'm disebutkan Senior Associate of Global Media Relations Pfizer menegaskan, bahwa GO alia sgrafena oksida tidak digunakan dalam pembuatan vaksin Covid-19 Pfizer-BioNTech.
Menurut lembar fakta di situs web Badan Pengawas Obat dan Makanan AS, bahan vaksin Pfizer meliputi: mRNA, lipid, kalium klorida, kalium fosfat monobasa, natrium klorida, natrium fosfat dihidrat dibasa, dan sukrosa.
Dari daftar bahan pembuat vaksin tersebut tidak mencantumkan graphene oxide (GO).
Lebih lanjut dijelaskan pula bahwa tidak ada vaksin Covid-19 yang tersedia di seluruh dunia, baik yang diproduksi oleh Moderna, Janssen, AstraZeneca, CanSino, Sinovac dan Sputnik V yang mengandung graphene oxide (GO).(*)
Baca Juga: Hasil Investigasi Jurnalis Australia Sharri Markson; Penyebab Pandemi Covid-19 ada di WIV