Find Us On Social Media :

Diabetes Dapat Didiagnosis dengan Tes Darah, Begini Prosedurnya

Ada sejumlah prosedur tes yang harus dilakukan untuk mendiagnosis diabetes.

GridHEALTH.id - Diabetes adalah penyakit hormonal kronis, yang menyebabkan tingginya kadar gula dalam darah.

Ini adalah akibat dari kekurangan insulin, hormon yang diproduksi oleh pankreas, atau ketidakmampuan tubuh untuk merespons hormon ini. Kadar gula darah tinggi yang disebabkan oleh kekurangan hormon ini disebut diabetes tipe 1.

Ini adalah kondisi genetik yang disebabkan oleh gen yang salah yang membuat bahan kimia ini dan mempengaruhi sebagian besar orang dewasa muda dan remaja.

Ketika kadar gula darah meningkat karena kegagalan respons terhadap hormon ini, itu dikenal sebagai diabetes tipe 2.

Ini adalah jenis diabetes yang lebih umum dan juga dikenal sebagai 'diabetes onset dewasa'. Kondisi ini dipicu terutama oleh faktor gaya hidup seperti pola makan yang tidak sehat, gaya hidup sedentary dan obesitas.

Saat ini, diabetes tipe 2 adalah salah satu 'penyakit gaya hidup' paling umum di antara orang-orang di seluruh dunia. Ini sangat disayangkan karena juga dapat meningkatkan risiko kondisi seperti penyakit jantung dan hipertensi.

Baca Juga: Penglihatan Kabur Adalah Salah Satu Gejala Dini Penyakit Diabetes

Baca Juga: Pemberian Makanan Pada Anak Saat Diare, Hindari Gorengan dan Makanan Tinggi Serat

Beberapa gejala umum diabetes adalah rasa lapar yang berlebihan, sering buang air kecil dan rasa haus yang meningkat.

Sementara diabetes tipe 1 sulit untuk dikelola, tipe 2 dapat dikontrol dengan membuat perubahan sederhana dalam rutinitas harian.

Diabetes didiagnosis dengan tes darah. Pemeriksaan darah terpenting yang digunakan untuk mendeteksi kondisi ini adalah:

1. Tes A1C atau tes glikohemoglobin

Tes ini digunakan untuk mendiagnosis diabetes tipe 2. Ini mengukur kadar glukosa darah rata-rata seseorang selama tiga bulan terakhir.

Level A1C di bawah 5,7% berada dalam kisaran normal. Jika antara 5,7 hingga 6,4%, ini menunjukkan pradiabetes yang dapat menyebabkan diabetes jika tindakan yang tepat tidak diambil tepat waktu.

Seseorang didiagnosis menderita diabetes jika memiliki tingkat A1C 6,5% atau lebih.

2. Tes Glukosa Plasma Puasa (FPG)

Tes Glukosa Plasma Puasa adalah tes yang paling umum digunakan untuk mendiagnosis diabetes. Dilakukan dengan mengukur kadar gula darah seseorang, setelah dia berpuasa minimal 8 jam.

Baca Juga: Manfaat Kunyit Atasi Penyakit Ginjal Kronis, Aman Tanpa Efek Samping

Baca Juga: 5 Tanda Kadar Kolesterol Sudah Lampu Merah, Bahayanya Ke Jantung!

Jika seseorang memiliki kadar glukosa puasa 126 mg/dL atau lebih, maka jelaslah diabetes. Disarankan untuk mengulang tes pada hari lain untuk konfirmasi. Tes ini dapat dilakukan di rumah dengan glukometer.

3. Tes Glukosa Plasma Postprandial

Tes darah ini dilakukan untuk memeriksa seberapa toleran tubuh terhadap glukosa. Untuk tes ini kita harus mengambil 75g glukosa secara oral.

Sampel darah diambil dua jam setelah pengambilan glukosa. Jika pembacaan menunjukkan 200 mg/dl atau lebih, maka kita didiagnosis menderita diabetes. Angka antara 140 mg/dl dan 200 mg/dl menunjukkan gangguan toleransi glukosa.

3. Tes Toleransi Glukosa Oral (TTGO)

Tes darah ini menentukan kemampuan tubuh untuk memetabolisme gula atau karbohidrat. Ini membantu untuk mendiagnosis pradiabetes, diabetes gestasional dan resistensi insulin.

Seseorang harus berpuasa selama 8-12 jam sebelum ujian. Sampel darah pertama diambil saat perut kosong.

Baca Juga: Batuk Malam Hari, Coba Pengobatan Rumahan Ini Agar Bisa Tidur Nyenyak

Baca Juga: Anak Tanpa Saudara Kandung Memiliki Risiko Mengalami Obesitas, Studi

Sampel darah berikutnya diambil 2 jam setelah kita minum minuman glukosa. Seseorang dikatakan diabetes jika nilai puasa tes lebih dari 7,0 mmol/L dan pembacaan pada 2 jam adalah 11,0 mmol/L. (*)

#berantasstunting #hadapicorona #bijakGGL #healthymoves