Find Us On Social Media :

Apakah Ibu yang Pernah Alami Kehamilan Ektopik Bisa Hamil Lagi? Ini Kata Dokter

Ibu bisa hamil lagi setelah kehamilan ektopik

GridHEALTH.id - Proses kehamilan ibu dimulai dengan sel telur yang telah dibuahi. Biasanya, sel telur yang sudah dibuahi akan menempel pada lapisan rahim.

Namun terdapat satu kondisi yang membuat sel telur yang sudah dibuahi, berimplantasi dan tumbuh di luar rongga lahir. Kasus ini disebut kehamilan ektopik dan biasanya terjadi di tuba falopi.

Kehamilan ektopik terjadi karena adanya infeksi panggul yang menyebabkan sel-sel rambut di tuba falopi rusak.

Baca Juga: Cara Meningkatkan Kualitas Tidur Selama Kehamilan, Lakukan Olahraga Hingga Hindari Stres

Membuat hasil pembuahan seolah-olah berhasil terdorong ke rongga rahim, padahal sebenarnya terhambat di tuba falopi.

Diameter tuba falopi yang sangat kecil, membuat munculnya desakan saat usia kandungan menginjak 5, 6, atau 7 minggu. Ini juga bisa memicu terjadinya robekan dan timbul pendarahan.

Kehamilan ektopik tak bisa diketahui secara langsung, karena mirip dengan kehamilan pada umumnya. Namun terdapat beberapa gejala yang bisa diperhatikan.

Ibu yang mengalami kehamilan ektopik, menurut dr. Dhely Lesthama Atmadikoesoemah, Sp.OG, Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan Konsultan Fetomaternal di Rumah Sakit Pondok Indah – Puri Indah, bisa mengalami nyeri di perut bagian bawah yang terjadi terus-menerus, pendarahan, dan syok.

Bahkan, kesadaran yang terus menurun, bisa berujung pada kematian jika pendarahan yang ditandai dengan nyeri luar biasa di bagian bawah perut, tidak segera ditangani.

Baca Juga: Janin Tidak Terlihat saat Pemriksaan USG, Benarkah Timbulkan Masalah Kehamilan Serius?

“Harus segera ditangani jika ada tanda-tanda akut di perut bagian bawah, supaya tidak terjadi kondisi syok yang mengakibatkan kematian karena pendarahan,” kata dokter Dhely Lesthama Atmadikoesoemah kepada GridHEALTH, Selasa (05/10/2021).

Penghentian proses kehamilan perlu dilakukan jika ibu hamil terdeteksi mengalami kehamilan ektopik. Terdapat dua pengobatan, injeksi methotrexate atau jika kasusnya sudah parah, maka perlu dilakukan tindakan pembedahan.

Apakah ibu hamil yang sudah mengalami kehamilan ektopik bisa hamil lagi? Jawabannya bisa.

Baca Juga: Ciri Hamil Muda Usia Kehamilan 2 Minggu, Ini Cara Mengatasi Sakitnya

Dhely Lesthama Atmadikoesoemah mengatakan, perempuan memiliki dua saluran tuba. Jadi apabila salah satu di antaranya rusak, maka diharapkan bisa terjadi pembuahan di saluran yang lain.

“Hanya harus diwaspadai, pada kasus yang sudah mengalami kehamilan ektopik maka 30-40% kehamilan berikutnya berisiko untuk terjadi lagi (kehamilan ektopik). Maka perlu berhati-hati, harus benar-benar dipastikan bahwa hamil yang sekarang berada di rongga rahim,” jelasnya.

Dia juga menyarankan ibu hamil harus selalu melakukan komunikasi yang baik dengan dokter yang menanganinya, sehingga bila terjadi kasus emergency bisa segera ditangani.

Sebelum memutuskan untuk hamil pun, disarankan mempersiapkannya sebaik mungkin dengan melakukan konsultasi dengan dokter, konsumsi asam folat tiga bulan sebelum kehamilan, dan memastikan kondisi rahim serta organ kandungan lainnya dalam kondisi sehat.