GridHEALTH.id - Berhenti merokok bagi beberapa orang adalah hal yang sulit untuk dilakukan. Apalagi jika merokok sudah menjadi kebiasaan yang dilakukan sehari-hari.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat, berhenti merokok dapat mengurangi risiko penyakit kronis seperti penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) dan penyakit jantung.
Lucunya mereka yang telah berhenti merokok, kebanyakan mengalami kenaikan berat badan.
Ini sering menjadi pertanyaan banyak orang.
Ternyata, ada alasan ilmiah di balik efek samping berhenti merokok membuat berat badan naik.
Dari studi yang dipublikasikan di National Center for Biotechnology Information Juni lalu, disebutkan kalau otak mempunyai peran penting yang membuat perut sering lapar dan makan lebih banyak.
Ini terjadi karena makan dapat mengisi kekosongan yang disediakan oleh nikotin.
Baca Juga: Studi : Berhenti Merokok Bikin Kebahagiaan Meningkat dan Usir Stres
“Kami melihat apakah penghentian nikotin akut meningkatkan asupan junk food, dan bagaiman reseptor penghilang stres dari sistem opioid terlibat,” kata peneliti Mustafa al’Absi, Ph. .D, psikolog berlisensi dan profesor di Departamen Kedokteran Keluarga dan Kesehatan Biobehavioral, Universitas Minnesota.
Para peneliti memerhatikan sekelompok perokok dan yang tidak merokok, antara usia 18 hingga 75 tahun.
Mereka semua diminta untuk berhenti merokok selama 24 jam.
Baca Juga: Hari Tanpa Tembakau Sedunia 31 Mei, Coba 4 Cara Alami Ini Untuk Berhenti Merokok
Mereka diberikan 50 miligram naltrexone (obat yang digunakan untuk mengobati gangguan penggunaan opioid) atau plasebo.
Partisipan kemudian diminta untuk memilih camilan, ada yeng bernutrisi dan tidak sehat.
Hasilnya ditemukan perokok yang sudah berhenti merokok, lebih memilih camilan yang tidak sehat, dibandingkan dengan kelompok yang memang dari awal tidak merokok.
“Temuan penelitian ini mungkin terkait penggunaan makanan, terutama yang tinggi kalori, untuk mengatasi efek negatif dan tekanan yang menjadi ciri perasaan yang dialami orang selama penghentian merokok,” kata al’Absi dikutip dari EatThis (06/10/2021).
Disimpulkan bahwa hasil penelitian praklinis dan klinis menunjukkan kalau tingkat stres dapat membuat kesukaan seseorang terhadap makanan yang tinggi lemak dan gula bertambah.
Penelitian lain yang diterbitkan di National Institute of Health pada 2015 lalu, menunjukkan penemuan yang serupa.
Studi yang dilakukan oleh Miguel Alonso-Alonso, MD, PhD, dari Laboratorium Ilmu Saraf Baritrik dan Nutrisi di Beth Israel Deaconess Medical Center, menemukan bahwa makan junk food dapat menyebabkan pelepasan dopamine secara tiba-tiba di otak.
Hal tersebut mirip dengan saat seseorang menghisap nikotin dari sebuah rokok.(*)
Baca Juga: Setelah Berhenti Merokok, Ikuti 6 Cara Terbaik Membersihkan Paru-paru Ini