GridHEALTH.id - Plasenta previa membuat ibu hamil tidak memungkinkan untuk melahirkan secara normal dan melakukan operasi caesar.
Kenapa bisa begitu?
Baca Juga: Sebelum Pecah Ketuban, Inilah 8 Tanda-tanda Persalinan Sudah Dekat yang Perlu Diperhatikan!
Plasenta previa adalah sebuah gambaran kondisi di mana plasenta atau yang dikenal dengan ari-ari, menutupi leher rahim.
Baca Juga: Perut Bagian Bawah Nyeri Saat Hamil, Bisa Jadi Tanda Kehamilan Ektopik
Seorang ibu hamil yang mengalami plasenta previa biasanya akan mengalami pendarahan pervaginam atau dari kemaluan.
Pendarahan pervaginam biasanya terjadi dan mengeluarkan darah yang berwana merah segar.
Jika terjadi keluhan pendarahan, ibu hamil disarankan untuk segera melakukan konsultasi atau pemeriksaan dengan dokter kandungan.
Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan Konsultan Fetomaternal Rumah Sakit Pondok Indah – Bintaro Jaya, dr Novan Satya Pamungkas, Sp.OG-KFM, menjelaskan bahwa plasenta previa umumnya terjadi pada usia kehamilan akhir trimester kedua atau awal trimester ketiga.
Baca Juga: Waspada Ciri-ciri Hamil Seperti Ini Bisa Sebabkan Masalah Kehamilan hingga Sebabkan Anak Autisme
“Keluhan yang dirasakan oleh pasien biasanya pendarahan dari kemaluan, dan khasnya dari plasenta previa ini adalah darahnya berwarna merah segar dan tidak disertai nyeri,” jelas dr Novan Satya Pamungkas kepada GridHEALTH, Rabu (06/10/2021).
“Nanti kita akan lakukan USG transvaginal untuk lebih memastikan posisi plasenta berada di mana dan juga kita pastikan kondisi janinnya, terkait dengan pendarahan yang terjadi,” sambungnya.
Dia menjelaskan bahwa pencegahan yang bisa dilakukan, yakni dengan menghindari faktor risiko yang bisa diubah, seperti berhenti merokok atau penggunaan narkotika pada ibu hamil.
Hingga saat ini belum ada terapi yang bisa mengubah keadaan plasenta previa. Jika sudah terjadi plasenta previa dan ada pendarahan, tindakan yang akan diambil akan bergantung pada usia kehamilannya.
Baca Juga: Penyebab Kelahiran Prematur, Bisa Karena Ibu Hamil Gunakan Kosmetik Mengandung Paraben?
“Kalau di usia kehamilan yang masih belum cukup bulan, maka kita akan memberikan obat untuk mematangkan paru-paru janin, untuk kemudian dipersiapkan apabila kita diharuskan melakukan operasi caesar di usia janin yang belum cukup bulan,” jelasnya.
Melahirkan bayi secara prematur adalah satu-satunya cara untuk menyelamatkan nyawa janin dan ibunya.
“Kalau terjadi pendarahan, pendarahannya masif maka kadang kita tidak punya pilihan. Karena untuk mempertahankan kehamilan akan semakin membahayakan nyawa ibu dan juga janinnya,” tutur Novan Satya Pamungkas.