Find Us On Social Media :

Kenali Gejala Sepsis Neonataorum, Infeksi Darah yang Terjadi Pada Bayi Kurang dari 90 Hari

Gejala yang terjadi saat bayi alami penyakit infeksi darah.

GridHEALTH.idSepsis neonatorum adalah salah satu infeksi darah yang dialami bayi.

Umumnya kondisi ini terjadi saat bayi berusia kurang dari 90 hari.

Terjadinya sepsis neonatorum pada bayi, disebabkan oleh bakteri Escherichia coli atau E.coli.

Baca Juga: Mengetahui Gejala Zika, Penyakit Infeksi Virus Akibat Gigitan Nyamuk

Selain bakteri E.coli, sepsis neonatorum juga bisa terjadi karena bakteri lain, seperti Listeria dan beberapa strain streptokokus.

Melansir Medline Plus (11/10/2021), sepsis neonatorum juga sering terjadi karena virus herpes simpleks (VHS), yang menyebabkan infeksi darah parah terjadi pada bayi.

Bagaimana infeksi darah ini bisa dialami oleh bayi baru lahir?

Baca Juga: Untuk Menghindari Infeksi Pada Bayi Baru Lahir, Ini yang Harus Dilakukan Orangtua di Unit Perawatan Neonatal

1. Jika ibu mengalami infeksi cairan ketuban atau dikenal dengan korioamnionitis

2. Bayi lahir prematur

3. Berat badan bayi lahir rendah

Baca Juga: Pengobatan Rumahan untuk Mengatasi Infeksi Telinga Pada Bayi

4. Air ketuban pecah 18 jam lebih awal sebelum bayi lahir

5. Bayi sedang dirawat di rumah sakit karena kondisi lain

6. Terdapat bakteri di jalan lahir ketika proses persalinan

Gejala Sepsis Neonataorum pada Bayi

Bayi yang mengalami infeksi darah sepsis neonatorum akan menunjukkan gejala seperti suhu tubuh yang berubah, mengalami kesulitan bernapas, diare, dan gula darahnya rendah.

Selain itu mereka juga biasanya malas bergerak, muntah, detak jantung melambat, perutnya bengkak, kulit kuning dan mata putih, hingga kejang.

Baca Juga: 3 Cara Mengobati Diare Pada Bayi, Paling Utama Tetap Memberi ASI

Ketika bayi mengalami infeksi darah sepsis neonatorum, mereka memerlukan perawatan intensif.

Pengobatan Sepsis Neonataorum pada Bayi

Dikutip dri Cleveland Clinic, perawatan yang biasanya diberikan pada bayi yang mengalami sepsis neonatorum, di antaranya:

1. Diinfus dengan cairan melalui vena

Baca Juga: Cara Merawat Kulit Bayi yang Tepat, Mandi 2 Kali Seminggu Sudah Cukup

2. Obat demam, namun jarang digunakan pada bayi yang baru lahir

3. Oksigen ekstra, serta bantuan pernapasan lainnya jika diperlukan

4. Bahkan bayi terkadang juga memerlukan transfusi darah.(*)

Baca Juga: Diabetes Pada Bayi Biasa Terjadi Sebelum Usia 6 Bulan, Ini Penanganannya yang Tepat