Kondisi tersebut dapat membuat perempuan menjadi mengalami kesulitan untuk hamil.Selain itu jika kista berukuran sangat besar bisa menekan tuba (saluran indung telur) dan menyebabkan gangguan struktur organ reproduksi, sehingga dapat menyebabkan adanya sumbatan di saluran tempat bertemunya sel telur dan sperma.
Inilah yang mengakibatkan infertilitas.
Satu-satunya cara dalam penanganan kista memang dengan operasi.
Namun, kapan operasi mesti dilakukan tergantung pada diagnosis terhadap kista.
Jelasnya tindakan operasi di trimester awal (sampai kehamilan berusia 15 minggu) akan dihindari, agar tidak mengganggu produksi hormon-hormon pada plasenta yang berfungsi menguatkan dan menjaga kehamilan.
Baca Juga: 8 Komplikasi Hiperglikemia Pada Penyandang Diabetes Tidak Diobati
Pengangkatan kista di awal kehamilan juga sangat berisiko menyebabkan ibu keguguran.
Kalaupun ada tanda-tanda kegawatdaruratan sehingga mengharuskan kista diangkat pada awal kehamilan, tindakan operasi akan dilakukan dengan bantuan obat-obatan.
Kasus kegawadaruratan yang dimaksud contohnya, kista terpuntir hingga ibu mengalami nyeri hebat, atau kista bertambah besar dan mengganggu kehamilan.
Baca Juga: 7 Jenis Hepatitis dan Pengobatannya, Ada yang Sembuh Sendiri Hingga Harus Cangkok Hati