“Bilangnya, ‘Oke saya baik-baik saja kok, dok. Enggak ada gejala, enggak ada apa.’ Makanya kenapa, pemeriksaan antenatalker atau yang kita sebut dengan pemeriksaan ibu hamil secara teratur itu penting, karena pada ibu-ibu yang tidak ada tanda-tanda dan gejala itu, akan kita deteksi pada saat ibu-ibu hamil ini kontrol ke dokter atau fasilitas kesehatan lainnya, gitu lho,” kata dr Astrid Fransisca Padang.
Baca Juga: Pendarahan Saat Hamil, Waspada Gejala Plasenta Previa
Tanda-tanda preeklamsia biasanya muncul pada usia kehamilan 20 minggu atau 5 bulan.
Jika tanda preeklamsia muncul, maka ibu hamil harus segera memeriksakan diri ke rumah sakit. Pasalnya, terdapat komplikasi yang bisa terjadi dari masalah kehamilan ini, baik jangka pendek ataupun jangka panjang.
Pada ibu hamil, risiko jangka pendek yang bisa terjadi adalah ibu mengalami eklamsia atau kejang.
Ibu yang mengalami eklamsia bisa disertai dengan gangguan fungsi hati, penurunan dari fungsi pembekuan darah, dan sesak napas karena adanya penumpukan cairan di paru-paru.