Find Us On Social Media :

Pasien di ICU Rawan Infeksi, Perlu Ada Meminimalisir Risiko Resistensi Antimikroba

Apabila tidak dikendalikan, resistensi mikroba di ICU dapat menyebabkan ketidakefektifan dalam penanganan infeksi.

Krisis ini semakin memburuk dan telah menjadi masalah keamanan publik  dan global yang dapat menyebabkan bahaya serius bagi kesehatan manusia dan hewan serta lingkungan.

Hal ini disebabkan karena munculnya resistansi bakteri jauh lebih cepat dibandingkan  dengan  penemuan agen antimikroba baru. 

Sementara  itu,  dalam  beberapa dekade terakhir, Timur Tengah telah menjadi reservoir untuk Extended-Spectrum  Cephalosporin dan Carbapenem Resistant Gram-negative Bacilli (GNB).

Munculnya carbapenemases banyak terjadi di rumah sakit, sementara itu selain pada manusia, Extended Spectrum Beta Lactamases (ESBL) dan resistensi colistin juga terjadi pada hewan.

Prof. Hindra juga menambahkan, “Mengingat kompleksitas permasalahan AMR pada bidang  kesehatan  manusia  dan  hewan  dan  berbagai  tantangannya,  sangat  penting  untuk  dapat  menekankan  peranan  One  Health  dalam  melawan  AMR."

Pada  kesempatan  yang  sama, dr.  Anis  Karuniawati,  PhD,  SpMK(K),  Koordinator  Bidang Organisasi  Perdalin,  mengatakan,  “Penyebaran  AMR  dapat  terjadi  karena  limbah  dapat mengandung bakteri dengan gen pembawa sifat AMR yang kemudian dapat dipindahkan dari satu bakteri ke bakteri lainnya.  Bakteri tersebut mengkontaminasi air, tanah, dan lingkungan.

Baca Juga: CEO Pfizer Memprediksi Kehidupan Normal di Tahun Depan, Bahkan Dengan Varian Baru Virus Corona

Baca Juga: Diabetes dan Genetika, Lihat Seberapa Besar Kemungkinan Kita Terkena Jika Orangtua Menyandang Diabetes

Berdasarkan Distribusi Data AMR yang dikumpulkan dari spesimen darah dan urine, terdapat beberapa bakteri yang ditemukan, terutama K.pneumoniae dan E.coli.