Pasalnya, Kate menjelaskan ada hal lain yang turut diperhatikan dalam hal pemberian vaksin booster ini, yaitu keamanan.“Pemberian dosis ketiga perlu dipantau untuk masalah keamanan, dan kami ingin melihat database keamanan sebelum kami membuat rekomendasi semacam itu. Dan bukti itu juga sedang dibangun, tapi kita belum sampai di sana,” jelasnya.Oleh sebab itu, Kate berujar saat ini fokus utama adalah pasokan untuk melindungi orang-orang yang belum terlindungi sama sekali oleh vaksin. Dimana hal ini akan mengurangi penularan, dan akan mengurangi kemungkinan lebih banyak varian muncul.
Baca Juga: Mengobati Kanker Payudara Triple Negatif Disesuaikan dengan Stadiun Kanker“Ini akan memberi kita waktu untuk melihat lebih banyak bukti tentang apakah dosis booster pada akhirnya akan dibutuhkan atau tidak. Karena tidak ada yang aman sampai kita semua memiliki kesempatan untuk divaksinasi, untuk dilindungi dari virus sementara cakupan vaksin meningkat,” pungkasnya.
Vaksin Booster di IndonesiaDi Indonesia, saat ini pemberian vaksin booster hanya diperuntukkan untuk para tenaga kesehatan.
Namun, ke depan, Kementerian Kesehatan tidak menutup kemungkinan akan melakukan pemberian vaksin ketiga kepada selain nakes.
"Skenario penambahan vaksin ketiga sudah disiapkan untuk 2022, namun untuk prioritasnya seperti apa masih melihat perkembangan lebih lanjut," ujar Juru Bicara Vaksinasi dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi.
Mengenai vaksin booster kembali disampikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto usai mengikuti rapat terbatas evaluasi PPKM pada Senin (18/10/2021).
Baca Juga: Waspada, Ini 4 Jenis Infeksi yang Rentan Dialami Penyandang Diabetes