GridHEALTH.id - Malaria adalah salah satu penyakit yang disebabkan oleh parasit Plasmodium, yang tersebar melalui gigitan nyamuk yang sudah terinfeksi.
Melansir laman WHO, Sabtu (30/10/2021), terdapat kelompok masyarakat yang memiliki risiko tinggi terkena malaria, seperti anak di bawah usia 5 tahun, ibu hamil, dan penyandang HIV/AIDS.
Baca Juga: Demam Berdarah Pada Bayi, Gejalanya Berbeda Dengan Orang Dewasa
Anak-anak berusia di bawah 5 tahun atau bayi, merupakan kelompok yang paling rentan mengalami malaria.
Pada 2019 lalu, menurut data WHO, terdapat sekitar 67% atau 274.000 kasus kematian anak-anak karena malaria di seluruh dunia.
Dalam kebanyakan kasus, malaria ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles betina.
Baca Juga: Mengenal Gejala Demam Kuning, Demam Berdarah Penyebab Penyakit Kuning
Nyamuk Anopheles berterlur di air, yang lalu menetas menjadi larva, hingga akhirnya muncul nyamuk dewasa.
Mereka akan mecari makanan berupa darah untuk memelihara telur. Setiap spesies nyamuk Anopheles, mempunyai habitat perairanya masing-masing, seperti air tawar ataupun genangan air.
Dilansir dari Mayo Clinic, Sabtu (30/10/2021), orang yang terinfeksi malaria akan mengalami “serangan” malaria.
Gejala dari malaria dimulai dengan badan yang mengigil dan kedinginan, disertai dengan demam tinggi, berkeringat, lalu kembali ke suhu normal.
Baca Juga: Mengetahui Gejala Zika, Penyakit Infeksi Virus Akibat Gigitan Nyamuk
Tanda lain yang kemungkinan akan terjadi pada bayi yang mengalami malaria, sebagai berikut:
- Demam hingga 40 derajat Celsius
- Panas dingin
- Sakit kepala
- Mual dan muntah
- Diare
Baca Juga: Ketika Malaria Menginfeksi Plasenta Selama Kehamilan, Kekebalan Bayi di Masa Depan Dapat Terpengaruh
- Sakit perut
- Rewel dan lebih mudah marah
- Detak jantung cepat
- Batuk
Tanda dari penyakit ini, biasanya akan mulai muncul beberapa minggu setelah bayi atau orang dewasa digigit oleh nyamuk yang terinfeksi.
Akan tetapi, terdapat beberapa jenis parasit malaria yang bisa bertahan di dalam tubuh selama satu tahun.
Apabila tidak ditangani dengan tepat, malaria bisa bisa membahayakan nyawa bayi yang mengalaminya.(*)
Baca Juga: 5 Cara mengobati Koreng Pada Kulit Bayi, Bisa Oleskan Petroleum Jelly