GridHEALTH.id - Ibu yang terinfeksi malaria selama kehamilan dapat menularkan lebih banyak sel mereka sendiri ke bayi mereka dan mengubah risiko bayi terkena infeksi di kemudian hari, sebuah studi baru menunjukkan.
Studi dari para peneliti di Fred Hutchinson Cancer Research Center dan rekan-rekan mereka, menunjukkan bahwa sel-sel ibu dapat secara langsung bertindak sebagai bagian dari sistem kekebalan anaknya, bahkan setelah lahir.
Ibu yang terinfeksi malaria selama kehamilan dapat menularkan lebih banyak sel mereka sendiri ke bayi mereka dan mengubah risiko bayi terkena infeksi di kemudian hari, sebuah studi baru menunjukkan.
Plasenta memblokir beberapa agen infeksi, tetapi dengan mudah mengalirkan oksigen dan nutrisi ke bayi.
Ini juga memungkinkan pertukaran sel yang unik antara ibu dan anak, yang dikenal sebagai "mikrochimerisme."
Tim peneliti melihat bagaimana malaria dapat mengubah pembagian sel ibu-anak yang terjadi selama kehamilan.
Baca Juga: Hari Kanker Paru Sedunia 2021 ; Di Masa Pandemi Covid-19, Pengobatan Kanker Paru Tidak Boleh Ditunda
Ini dipimpin oleh Dr. Whitney Harrington, spesialis penyakit menular pediatrik dari University of Washington dan Seattle Children's Hospital, dan peneliti mikrokimerisme Fred Hutch Dr. J. Lee Nelson.
Source | : | Fred Hutchinson Cancer Research Center |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar