Kada gula darah yang rendah bisa memicu pelepasan epinefrin (adrenalin), hormon “fight-or-flight” sehingga menjadi lebih waspada.
Epinefrin ini yang menyebabkan penyandang diabetes mengalami gejala hipoglikemia seperti jantung berdebar-debar, berkeringat, kesemutan, dan gelisah.
Jika kadar gula darah terus menurun, maka ini berisiko menyebabkan otak berhenti berfungsi karena tidak mendapatkan asupan glukosa yang cukup.
Baca Juga: Tak Banyak Diketahui, Ternyata Diabetes Sampai Ada 12 Jenis
Sejumlah gangguan seperti penglihatan kabur, sulit berkonsentrasi, bingung saat berpikir, bicara cadel, mati rasa, dan mengantuk, bisa terjadi.
Apabila kadar gula darah dibiarkan rendah terlalu lama, maka bisa membuat otak kekurangan glukosa yang menyebabkan terjadinya kejang, koma, dan yang paling jarang terjadi adalah kematian.