Find Us On Social Media :

Hingga Kini Belum Ada Vaksin Demam Berdarah yang Aman dan Efektif

WHO merekomendasikan agar vaksin hanya diberikan kepada orang dengan mengkonfirmasi infeksi virus dengue sebelumnya.

Dari semua strain, DENV 2 atau strain D2 dianggap yang paling parah dan bahkan dapat menyebabkan pendarahan internal yang fatal dan syok.

Mengapa vaksin dengue bukan bagian dari upaya pencegahan? Ketika datang ke demam berdarah, mengambil tindakan pencegahan adalah yang paling penting.

Namun, tidak seperti vaksin flu atau vaksin Covid-19, para ilmuwan masih belum memiliki vaksin yang aman dan efektif untuk melawan demam berdarah.

Meskipun ada vaksin demam berdarah yang disebut Dengvaxia (CYD-TDV), yang merupakan vaksin pertama melawan demam berdarah, berlisensi pada tahun 2015 dan tersedia di beberapa negara untuk orang berusia 9 hingga 45 tahun, WHO merekomendasikan agar vaksin hanya diberikan kepada orang dengan mengkonfirmasi infeksi virus dengue sebelumnya.

Baca Juga: 5 Mitos Tentang Kanker Ovarium yang Perlu Diketahui Setiap Wanita

Baca Juga: Dokter Saraf Ungkap 8 Masalah Kesehatan yang Bisa Memicu Stroke

Baca Juga: Wanita Suka Berenang Perlu Antisipasi Risiko 4 Infeksi Vagina Ini

Sesuai dengan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, "Pabrik vaksin, Sanofi Pasteur, mengumumkan pada tahun 2017 bahwa orang yang menerima vaksin dan belum pernah terinfeksi virus dengue mungkin berisiko terkena demam berdarah parah jika mereka terkena demam berdarah setelah divaksinasi.” (*)