Find Us On Social Media :

B-E-F-A-S-T, 6 Tanda Sederhana Untuk Mendeteksi Serangan Stroke

Mengenali tanda awal gejala stroke dapat membantu kita menyelamatkan mereka yang terkena serangan.

GridHEALTH.id - Jika seseorang mengalami serangan stroke, sebenarnya dia masih mempunyai golden time, atau waktu emas dimana strokenya mungkin dapat diselamatkan.

Stroke otak adalah peristiwa yang mengubah hidup secara tiba-tiba dalam hidup seseorang. Kebanyakan orang tidak menyadari bahwa bukan hanya kehidupan pasien yang berubah, tetapi juga kehidupan perawat pasien.

Merawat pasien stroke di rumah adalah salah satu tantangan terbesar yang harus dihadapi setiap keluarga.

Tetapi stroke otak jika terdeteksi dan dibawa ke fasilitas neuroscience yang mampu dan merespons dengan cepat tidak hanya dapat dikendalikan, tetapi juga dapat disembuhkan dalam banyak kasus.

Itu sebabnya B-E-F-A-S-T adalah singkatan yang masuk ke dalam pengajaran pertolongan pertama.

Stroke bisa terjadi pada siapa saja, di mana saja dan pengetahuan kita tentang tanda-tanda ini bisa menjadi pembeda antara hidup dan matinya orang-orang kesayangan kita.

Baca Juga: Risiko Stroke Meningkat Bila Pengobatan Hipertensi Tidak Tepat, Studi

Baca Juga: 5 Fakta Tentang Diabetes Tipe 1 Perlu Diketahui Setiap Orangtua

Dr. Nishant Shanker Yagnick, Senior Consultant – Neurosurgery, Columbia Asia Hospital, Palam Vihar di India, membagi tipsnya bagaimana menghadapi orang terkena stroke dengan semboyan B-E-F-A-S-T alias cepat.

B(alance)- Keseimbangan- Seseorang yang mengalami stroke sering kali memulai dengan mengeluhkan masalah-masalah yang tidak jelas seperti kehilangan keseimbangan atau pusing atau kepala yang berat. Mereka cenderung berpegangan pada sesuatu atau duduk.

E(ye)- Masalah mata- Orang tersebut mungkin mengeluh bahwa penglihatannya menjadi kabur.

Pada titik ini mereka mungkin menyalahkan sesuatu seperti berjalan di bawah sinar matahari terlalu banyak atau tidak memiliki cukup air di siang hari. Inilah saatnya kita harus mulai mengamati mereka dengan cermat.

F(ace) - Wajah terkulai. Orang yang menderita stroke akan terlihat seperti setengah wajah (terutama bagian bawah dari satu sisi wajah) terkulai atau kendur.

Ketika mereka berbicara, itu akan terlihat seperti satu sisi wajah tidak berekspresi. Umumnya petugas mengatakan bahwa mereka melihat wajah memutar.

Apa yang terjadi adalah satu sisi tidak membuat ekspresi apa pun, sehingga sisi lain tampak seperti bergerak lebih dari biasanya, menyebabkan ekspresi seperti memutar.

Baca Juga: Penyakit Infeksi Covid-19 Pada Lansia Mirip Gejalanya Dengan Pneumonia

Baca Juga: 6 Penyebab Munculnya Bercak Pada Trimester Pertama Pada Ibu Hamil

A(rm weakness)- Kelemahan lengan- Tidak sejelas kelihatannya. Seseorang yang terkena stroke tidak akan tahu karena kelemahannya menjalar sampai benda jatuh dari tangan.

Kebanyakan pasien jatuh dari kursi ke arah sisi yang terpengaruh. Hal ini dikarenakan otot-otot batang tubuh juga lumpuh dan tidak mampu menahan beban tubuh.

S(peech)- Bicaranya tidak lancar- Seseorang yang menderita stroke (khususnya jika stroke dari sisi kiri otak) akan menunjukkan masalah dengan bicara.

Seringkali, ini adalah hal pertama yang diperhatikan jika pasien berbicara dengan seseorang di depannya.

Pasien mungkin menjadi diam, kosong, bingung. Mungkin terus mengulangi satu kata, atau pidatonya menjadi tidak jelas atau bahkan tidak relevan.

Baca Juga: Senang Makan Camilan Tapi Takut Gemuk? Coba 6 Camilan Sehat Ini

Baca Juga: Studi: Masalah Pada Mulut dan Gigi Bisa Sebabkan Impotensi Pada Pria

T(ime)- Ini bukan pertanda. Tetapi time atau waktu menekankan bahwa kita perlu buru-buru membawa orang itu ke rumah sakit. (*)