Find Us On Social Media :

Pilih-pilih Tanggal Melahirkan Besar Risikonya Bagi Ibu dan Bayi

Pilih-piluh tangga melahirkan berisiko tidak kecil bagi ibu dan bayi.

GridHEALTH.id - Zaman sekarang, ibu melahirkan sudah lazim pilih-pilih tanggal.

Ada yang ingin tanggal kelahiran anaknya sama dengan tanggal kelahiran dirinya.

Bahkan ada juga yang ingin di pas kan dengan tanggal yang mengandung momen spesial tertentu.

Selain itu, ada juga alasan lainnya, yaitu ingin anaknya lahir di tanggal, bulan, dan tahun cantik. Atau supaya anaknya bisa memiliki shio tertentu.

Keinginan seperti itu sah-sah saja, dan wajar. Bagaimana jika diwujudkan?

Nah, hal inilah yang harus ditimang-timang telebih dahulu manfaat dan dampaknya.

Baca Juga: Obat Alami Daun Pepaya, Ini 10 Khasiatnya Untuk Kesehatan Tubuh

Pasalnya memilih tanggal melahirkan itu mempunyai risiko tersendiri. Kecuali pilihan tanggalnya itu secara alami pas dengan waktunya si bayi lahir.

Tapi jika tidak, maka harus ditempuh beberapa usaha. Misal, jika ibu melahirkan normal, pastinya ibu harus dirangsang dengan induksi, supaya pas ditanggal yang diinginkan ibu bisa melahirkan.

Memang, indukasi persalinan merupakan cara untuk merangsang kontraksi rahim guna mempercepat waktu kelahiran bayi.

Cara tersebut biasanya dipakai bagi kehamilan yang sudah melebihi 40 minggu.

Baca Juga: Healthy Move, Sulit Bangun dari Lantai? 4 Latihan Untuk Mengatasinya

Kendati demikian, induksi juga sering digunakan bagi mereka yang menginginkan bayi lahir di tanggal tertentu dengan metode melahirkan normal.

Namun memakai metode induksi persalinan ini tidak sederhana karena risikonya tidak kecil.

Dokter spesialis kebidanan dari Siloam Hospital Semanggi Ardiansjah Dara Sjahruddin menjelaskan, risiko dari induksi persalinan salah satunya adalah kontraksi rahim yang terlalu kuat.

Kondisi tersebut meningkatkan risiko gagalnya janin dalam berkompensasi sehingga berakibat fatal. Selain itu ada risiko rahim sobek.

Baca Juga: BPOM Ijinkan Anak 6 Tahun Divaksin Covid-19 Sinovac, IDAI Langsung Bertindak

"Risiko induksi persalinan cukup besar, maka melakukannya pun tidak boleh sembarangan. Perlu diawasi secara intensif oleh dokter," tegas dokter yang akrab disapa Ardi ini. Ardi mengatakan, sebagian orangtua menginginkan kelahiran anaknya di tanggal tertentu tanpa adanya alasan darurat.

Sehingga mereka pun tidak ragu untuk melakukan induksi persalinan tanpa mengetahui risikonya. Padahal, induksi persalinan diutamakan bila risiko melanjutkan kehamilan lebih besar daripada mengakhirinya.

Kondisi-kondisi yang menyebabkannya, antara lain kehamilan lewat bulan, perkembangan janin terhambat, kelainan kongenital pada janin, dan ketuban pecah dini. Untuk menekan risiko induksi persalinan, yang harus dilakukan adalah selalu memeriksa kontraksi rahim ibu serta memeriksa denyut jantung bayi setiap kali menambahkan oksitoksin.

Induksi pun perlu dilakukan oleh dokter spesialis kandungan, bukan bidan apalagi tenaga non-medis.

Bagaimana dengan Sesar?

Baca Juga: Hasil Karyanya Menjadi Produk Bergengsi Dunia, Penciptanya Wafat karena Eksperimen yang Dilakukan

Selain induksi, operasi sesar pun banyak ditempuh supaya anak bisa lahir di tanggal yang dinginkan.

Meski secara medis tidak melanggar aturan, melahirkan sesar tanpa indikasi tetap berisiko.

Ada banyak risiko yang harus ditanggung bila melahirkan secara sesar seperti waktu pemulihan lebih lama, penyembuhan luka, dan lainnya.

Apalagi dalam agama Islam yang dianut mayoritas masyarakat Indonesia, melahirkan sesar dalam kondisi tidak darurat masih menjadi perdebatan, bahkan ada yang memfatwakan haram.(*)

Baca Juga: Klik di Sini Cek Harga Terbaru Tes RT PCR di Laboratorium dan Rumah Sakit, Berikut Syaratnya

Artikel ini telah publish di nakita.id dengan judul; Waspada! Dampak Memilih Tanggal Kelahiran