Find Us On Social Media :

WHO Desak G20 Danai Vaksin, Tes, dan Obat Covid-19 Merata Hingga Negara Miskin

Para kepala negara anggota KTT G20 di Roma, Italia. WHO mendesak adanya kesempatan dan pemerataan yang adil dalam penanganan Covid-19.

GridHEALTH.id - Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan G20 yang sedang berlangsung di Roma, Italia memiliki kekuatan politik dan keuangan yang diperlukan untuk mengakhiri pandemi.

Oleh sebab itu, melalui Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan kelompok bantuan lainnya. Tedros meminta negara anggota G20 untuk mendanai rencana senilai US$ 23,4 miliar guna memerangi pandemi Covid-19 di negara berkembang dan kategori miskin.

Dana itu akan digunakan untuk pengadaan vaksin, tes, dan obat-obatan Covid-19 ke negara-negara miskin dalam 12 bulan berikutnya.

Mengutip Reuters Jumat (29/10/2021), dengan mendanai rencana tersebut, Tedros memprediksi dengan bantuan itu, maka bisa menyelamatkan lima juta jiwa di negara miskin.

Terlebih, saat ini Pembaruan terbaru dari Access to COVID-19 Tools Accelerator (ACT-A), hingga September 2022, diharapkan mencakup penggunaan pil antivirus oral eksperimental yang dibuat oleh Merck & Co untuk mengobati kasus Covid-19 ringan dan sedang.

Jika pil tersebut disetujui oleh pihak berwenang, biayanya bisa hanya US$ 10 per kursus, kata rencana tersebut, sejalan dengan draf dokumen yang dilihat di awal bulan ini.

Baca Juga: WHO Umumkan Tim Baru Untuk Menyelidiki Asal-usul Virus Corona

Baca Juga: Healthy Move, Sulit Bangun dari Lantai? 4 Latihan Untuk Mengatasinya

"Permintaannya sebesar US$ 23,4 miliar. Itu jumlah uang yang wajar, tetapi jika Anda bandingkan dengan kerusakan yang juga terjadi pada ekonomi global oleh pandemi, itu tidak terlalu banyak," Carl Bildt, Utusan Khusus WHO untuk ACT-Accelerator.

Bildt, mantan perdana menteri Swedia, mengakui bahwa ACT-A telah berjuang untuk mengamankan pembiayaan sebelumnya.

Anggaran yang sama sebesar US$ 7 miliar dialokasikan untuk vaksin dan tes diagnostik, dengan tambahan US$ 5,9 miliar untuk meningkatkan sistem kesehatan. Dana sebanyak US$ 3,5 miliar untuk perawatan termasuk antivirus, kortikosteroid, dan oksigen medis.

Tedros mencatat pada briefing bahwa kasus global meningkat untuk pertama kalinya dalam dua bulan, didorong oleh Eropa.

Baca Juga: Risiko Stroke Meningkat Bila Pengobatan Hipertensi Tidak Tepat, Studi

Baca Juga: Berapa Banyak Karbohidrat yang Kita Butuhkan Setiap Hari? Begini Cara Menghitungnya

“Sedangkan COVAX, cabang vaksin ACT-A, telah mengirimkan sekitar 400 juta dosis Covid-19 ke lebih dari 140 negara berpenghasilan rendah dan menengah, di mana tingkat vaksinasi tetap rendah,” kata kepala ilmuwan WHO Soumya Swaminathan. (*)