GridHEALTH.id - Rush atau ruam berisiko dialami penyandang diabetes. Diperkirakan 1 dari 3 orang dengan diabetes, baik Tipe 1 atau Tipe 2, akan mengalami rush atau masalah kulit lainnya di beberapa titik.
Bagi orang yang tidak menyandang diabetes, ruam kulit mungkin merupakan tanda pertama gula darah tinggi (hiperglikemia) atau pradiabetes.
Sementara ruam kulit pada penyandang diabetes memanandakan bahwa mereka perlu menyesuaikan perawatan untuk menurunkan kadar gula darah (glukosa).
Beberapa ruam kulit lain terjadi akibat berkurangnya aliran darah ke ekstremitas (tangan dan kaki) pada penyandang diabetes.
Melansir laman clevelandclinic.org, diabetes rush atau ruam kulit pada penyandang diabetes dapat terlihat berbeda tergantung pada jenis dan penyebabnya.
Ruam kulit yang terjadi juga bisa menjadi gejala awal diabetes atau prediabetes, dan komplikasi diabetes.
Beberapa ruam kulit diabetes hanya mempengaruhi penderita diabetes dan biasanya hilang ketika gula darah terkendali.
Adapun ruam diabetes yang menandakan komplikasi bisa meliputi:
Baca Juga: Luka Diabetes Bernanah Tanda Infeksi, Begini Cara Mencegahnya
1. Lepuh (bullosis diabetesorum): Lepuh tanpa rasa sakit dapat terbentuk di punggung tangan dan kaki serta di kaki dan lengan bawah.
Kondisi langka ini paling sering menyerang penyandang diabetes yang memiliki neuropati diabetik.
2. Diabetes dermopathy: Bercak bersisik berbentuk bulat berwarna coklat muda, seperti bintik-bintik penuaan, muncul di tulang kering.
Bintik-bintik yang tidak berbahaya ini tidak memerlukan perawatan.
3. Sklerosis digital: Beberapa orang dengan diabetes tipe 1 mengembangkan kulit yang mengeras, tebal, dan licin di punggung tangan mereka. Sendi jari menjadi kaku, membuat gerakan menjadi sulit.
Ruam yang terkait kondisi tersebut adalah scleredema adultorum of Bushke yang merupakan sesak, penebalan, dan pengerasan punggung, leher, bahu dan wajah.
Ada berbagai perawatan yang dapat diberikan oleh dokter kulit untuk ini.
4. Necrobiosis lipoidica diabeticorum (NLD): Ruam kaki bagian bawah ini lebih sering terjadi pada wanita.
NLD menyebabkan bercak merah, mengkilat dengan bagian tengah berwarna kuning. Pembuluh darah mungkin lebih terlihat.
Ruam mungkin gatal dan nyeri. Penyandang diabetes harus menemui dokter kulit untuk pilihan pengobatan.
5. Diabetes Foot Syndrome: Ini adalah borok yang berkembang dari trauma pada kulit. Ulkus bisa memakan waktu lama untuk sembuh dan ada peningkatan risiko infeksi.
Baca Juga: Inilah 12 Tanda Bahaya yang Bisa Muncul Pada Kulit Penyandang Diabetes
Sementara itu, ruam kulit sebagai gejala awal diabetes atau pre-diabetes meliputi:
1. Acanthosis nigricans (AN): Kondisi ini menyebabkan kulit berubah warna seperti beludru gelap.
Ini biasanya mempengaruhi orang-orang yang memiliki kelebihan berat badan / obesitas.
Akantosis nigrikans bisa menjadi tanda peringatan gula darah tinggi atau pradiabetes.
2. Granuloma annulare diseminata: Granuloma annulare sering mempengaruhi anak-anak yang sehat dan dewasa muda.
Pada penderita diabetes, granuloma annulare diseminata membentuk cincin atau busur pada jari, tangan, kaki, dan telinga.
Ruam mungkin merah, coklat kemerahan atau warna kulit. Itu tidak menyebabkan rasa sakit, tetapi mungkin gatal.
Banyak kali ini akan sembuh tanpa terapi. Untuk area kecil keterlibatan, steroid topikal dapat berguna dalam pengobatan.
3. Xanthomatosis erupsi: Benjolan kulit yang keras, kuning, seukuran kacang polong mungkin terasa gatal dan dikelilingi warna merah.
Ruam ini paling sering mempengaruhi punggung tangan, kaki, lengan, tungkai dan bokong.
Di antara orang-orang dengan diabetes tipe 1, ini paling sering terjadi pada pria yang memiliki kolesterol tinggi.
4. Vitiligo: Orang dengan diabetes tipe 1 lebih rentan terhadap kondisi kulit ini. Ini menyebabkan kulit kehilangan pigmen, zat yang memberi warna pada kulit.
Beberapa orang melihat bercak putih atau terang pada kulit. Jarang, gatal atau sakit.
Perawatan termasuk krim kortikosteroid, perawatan laser dan terapi cahaya.
5. Skin Tag: Ini adalah benjolan kecil berwarna cokelat di kulit, sering kali di kelopak mata, leher, ketiak, atau selangkangan.
Ini biasanya tidak memiliki gejala dan tidak diperlukan pengobatan.
6. Lichen planus: Ruam lichen planus ditandai dengan benjolan ungu gatal pada kulit, terkadang dengan pola berenda putih.
Ini biasanya di pergelangan kaki dan pergelangan tangan, tetapi kadang-kadang bisa terlihat di mulut.
Ada banyak terapi, baik topikal maupun pil yang bisa digunakan untuk mengatasi hal ini.
7. Kolagenosis perforasi reaktif yang didapat (ARPC): Ini biasanya terlihat pada pasien dengan penyakit ginjal. Ruam tersebut biasanya berupa benjolan merah gatal.
Pengobatan dapat terdiri dari steroid topikal, suntikan steroid pada ruam dan obat-obatan lainnya.(*)
Baca Juga: Healthy Move, Satu Pose Yoga Untuk Kuatkan Panggul dan Keseimbangan