Ketua Bidang Pengembangan Profesi Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia Masdalina Pane mengatakan, pada dasarnya varian mutasi Delta yaitu Delta Plus sudah ada di Indonesia.
Hanya saja, Masdalina menyebut, untuk varian Delta Plus yang menjadi concern yaitu AY.4.2 belum ditemukan di Indonesia.
Ia berharap, varian AY.4.2 tidak masuk ke Indonesia. Varian Delta dan Delta plus memiliki reproduktif number yang lebih tinggi dari varian lainnya antara 6-8.
Hal tersebut yang membuat varian Covid-19 ini memiliki tingkat penularan yang cukup cepat.
"Jadi satu kasus bisa tularkan 6-8 orang. Bahkan dalam masa inkubasi 2-14 hari dia baru terinfeksi sudah dapat menularkan jadi ngga nunggu 2 hari terinfeksi sudah dapat menularkan. Jadi lebih cepat menularkan dan lebih banyak," kata Nadia.(*)
Baca Juga: Gejala Varian Mu, Mutasi Virus Corona yang Disebut Resisten Terhadap Vaksin
Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul "Waduh, Kemenkes sebut 22 mutasi Covid-19 varian Delta sudah ditemukan di Indonesia"