Find Us On Social Media :

Uji Coba Vaksin Pfizer & Moderna pada Anak-anak, 1 Kematian per 1.000 yang Divaksinasi, Tweet yang Hebohkan Amerika

Cuitan vaksin yang meresahkan banyak warga Amerika.

Jadi tidak ada bukti yang jelas bahwa vaksin telah menyebabkan kematian.

Medi atersebut pun membuat kesimpulan prihal cuitan di atas, yaitu; tidak ada data untuk mendukung klaim ini.

CDC belum melaporkan data untuk anak-anak yang menunjukkan tingkat kematian yang lebih tinggi dari vaksin COVID-19 daripada dari COVID-19.

Dan tidak ada bukti jelas bahwa vaksin COVID-19 telah menyebabkan kematian di AS, menurut CDC.

"Kami menilai postingan tersebut Pants on Fire!" papar penulis,  Tom Kertscher yang menulis berita tersebut.

Dilain pihak, dr. Muhamad Fajri Adda'i yang praktek di Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI), di akun instagram pribadinya, @dr.fajriaddai (9/11/2021), juga menanggapi cuitan tersebut.

Baca Juga: Saking Takutnya pada Pandemi Covid-19, Titiek Puspa Baru Keluar Rumah 5 Kali, Ini Kisahnya

Menurutnya, informasi tersebut adalah hoaks alias Fake dan tidaklah benar, Sebab; 1. Vaksin COVID-19 terbukti efektif mengurangi risiko sakit berat dan kematian akibat COVID-19 dibandingkan dengan anak yang tidak disuntik vaksin jika terinfeksi COVID-19 baik pada penelitian uji klinis maupun di dunia nyata. 2. Risiko kematian dan rawat inap pada anak yang berkaitan dengan infeksi COVID-19 jauh lebih tinggi pada populasi anak yang tidak mendapatkan vaksin, dibandingkan dengan anak yang mendapatkan vaksin COVID-19.

Risiko rawat inap akibat COVID-19 pada anak yang belum divaksin 10x lebih besar dibandingkan telah divaksin.

Baca Juga: 6 Khasiat Daun Sirsak Untuk Kesehatan, Tapi Ingat Perhatikan Cara Mengonsumsinya