GridHEALTH.id - Demam tifoid telah menjadi penyakit infeksi endemik di Indonesia.
Hal itu terlihat dari prevalensi demam tifoid di Indonesia yang cukup tinggi, yakni mencapai 500 kasus per 100.000 penduduk per tahunnya.
Penularan demam tifoid ini tentu harus terus ditekan.
Sebab meski merupakan penyakit yang umum, demam tifoid yang tidak ditangani segera dan dengan cara yang tepat, maka dapat menimbulkan komplikasi yang berakibat fatal.
Mulai dari perdarahan internal hingga usus robek yang mengancam jiwa.
Diketahui demam tifoid merupakan penyakit infeksi yang ditularkan lewat konsumsi makanan atau air yang terkontaminasi bakteri Salmonella Typhi.
Selain itu bakteri tersebut tersebut juga bisa menular lewat kontak langsung dengan orang yang atau sempat terinfeksi demam tifoid (carrier).
Asal tahu saja, penderita demam tifoid akan terus membawa bakteri penyebabnya, Salmonella typhi dalam tubuhnya.
Untuk mencegah penularan demam tifoid yang pertama tentu kita harus memastikan setiap makanan atau minuman yang dikonsumsi terjaga kebersihan atau kehigienisanya. Rumusnya, #SantapAman.
Kemudian yang tak kalah penting adalah mendapatkan vaksinasi tifoid.
Baca Juga: Penting, 4 Cara Ini Efektif Untuk Mencegah Demam Tifoid Pada Anak