2. Masalah Bicara: Disartria dan Apraksia
Pasien stroke dengan masalah bicara memahami bahasa. Mereka juga tahu apa yang ingin mereka katakan dan bagaimana mengatakannya.
Akan tetapi tubuh mereka tidak mau bekerja sama.
Otot-otot di lidah, bibir, dan bagian lainnya mungkin terlalu lemah untuk berbicara. Atau otak mereka tidak dapat mengirim pesan yang tepat untuk membuat otot-otot itu bekerja secara sinkron.
Contoh masalah bicara adalah:
- Disartria. Seseorang tidak dapat berbicara dengan jelas dan mencaci kata-katanya. Mereka mungkin mengalami kesulitan berbicara dengan nada normal. Mereka mungkin juga berbicara terlalu pelan atau lambat.
- Apraksia bicara. Mereka mungkin kesulitan mengucapkan kata-kata dengan benar, karena lidah atau bibir mereka tidak berfungsi dengan baik.
Mereka mungkin berbicara dengan lambat, dengan jeda yang lama, dan berjuang dengan kata-kata yang lebih panjang dan suara-suara tertentu.
Masalah lain setelah terkena stroke dapat mempengaruhi komunikasi juga. Misalnya, orang yang dicintai mungkin kesulitan memahami isyarat sosial atau emosional selama percakapan.
Atau mereka mungkin memiliki masalah suasana hati atau ingatan yang membuat mereka lebih sulit untuk mengekspresikan diri.(*)
Baca Juga: Komplikasi Cardiovascular Disease (CVD) Pada Penyandang Diabetes, Ini Gejalanya