Find Us On Social Media :

Kondisi Terkini Tukul Arwana Diungkap Vega Darmayanti: 'Belum Bisa Berbicara, Tapi Sudah Bisa Merespons'

Kondisi terkini Tukul Arwana.

GridHEALTH.id - Kondisi presenter sekaligus komedian Tukul Arwana dikabarkan sudah berangsur membaik pasca dilaporkan terkena stoke beberapa waktu lalu.

Meski belum bisa berbicara, Tukul Arwana disebut sudah bisa merespons.

Hal itu diungkapkan langsung oleh rekan sesama presenter Vega Darwanti yang menjenguknya seperti dilansir dari Kompas.com (16/11/2021).

"Ya gitu, kenal, mengenali aku, tahu. Terus mungkin kalau ngomong belum, tapi sudah bisa respons kayak ya senyum, angkat tangan, terus 'Mas, ayo Mas selfie, selfie'," ujarnya.

Vega Darwanti menjelaskan bahwa Tukul Arwana masih belum bisa berkomunikasi dengan lawan bicaranya.

Tukul Arwana juga masih menjalani perawatan intensif dari tim medis.

Baca Juga: 5 Tips Meningkatkan Neuroplastisitas dan Pemulihan Pasca Stroke

Kendati demikian, Vega Darwanti memastikan bahwa kondisi kesehatan rekannya itu sudah jauh lebih baik.

"Sebenarnya kondisi Mas Tukul ini sakitnya tuh cukup mengkhawatirkan, tapi aku lihat juga progres penyembuhan, pemulihannya, setelah kemarin operasi otak dan perawatan-perawatan lainnya Alhamdulillah sudah baik banget gitu," pungkasnya.

Melihat penjelasan tersebut, perlu diketahui memang penyakit stroke dapat membuat orang yang mengalaminya kesulitan berkomunikasi.

Melansir laman WebMD (6/8/2021), sekitar 1 dari 3 orang yang terkena stroke mengalami masalah dengan bahasa aau komunikasi seperti berbicara, memahami ucapan, membaca, atau menulis.

Efek spesifik ini diketahui tergantung di mana stroke terjadi di otak.

Ada dua jenis masalah dasar yang menyebabkan pasien stroke sulit berkomunikasi.

1. Masalah Bahasa: Afasia

Afasia berkaitan dengan bagaimana orang memproses bahasa, baik lisan atau tulisan, di otak mereka.

Seseorang sama pintarnya dengan sebelum stroke, dan mereka dapat berpikir jernih. Tetapi mereka berjuang untuk menggunakan atau memahami bahasa saat terkena stroke.

Ada banyak jenis afasia dengan gejala yang berbeda. Beberapa orang dengan afasia dapat memahami bahasa, tetapi tidak dapat berbicara.

Orang lain dapat berbicara, tetapi mereka tidak masuk akal, kalimat mereka seperti campuran kata-kata yang acak atau dibuat-buat.

Afasia juga dapat membuat pasien stroke sulit atau tidak mungkin untuk membaca atau menulis.

Baca Juga: Komplikasi Stroke Pada Penyandang Diabetes, Waspadai Tanda Bahaya Ini

2. Masalah Bicara: Disartria dan Apraksia

Pasien stroke dengan masalah bicara memahami bahasa. Mereka juga tahu apa yang ingin mereka katakan dan bagaimana mengatakannya.

Akan tetapi tubuh mereka tidak mau bekerja sama.

Otot-otot di lidah, bibir, dan bagian lainnya mungkin terlalu lemah untuk berbicara. Atau otak mereka tidak dapat mengirim pesan yang tepat untuk membuat otot-otot itu bekerja secara sinkron.

Contoh masalah bicara adalah:

- Disartria. Seseorang tidak dapat berbicara dengan jelas dan mencaci kata-katanya. Mereka mungkin mengalami kesulitan berbicara dengan nada normal. Mereka mungkin juga berbicara terlalu pelan atau lambat.

- Apraksia bicara. Mereka mungkin kesulitan mengucapkan kata-kata dengan benar, karena lidah atau bibir mereka tidak berfungsi dengan baik.

Mereka mungkin berbicara dengan lambat, dengan jeda yang lama, dan berjuang dengan kata-kata yang lebih panjang dan suara-suara tertentu.

Masalah lain setelah terkena stroke dapat mempengaruhi komunikasi juga. Misalnya, orang yang dicintai mungkin kesulitan memahami isyarat sosial atau emosional selama percakapan.

Atau mereka mungkin memiliki masalah suasana hati atau ingatan yang membuat mereka lebih sulit untuk mengekspresikan diri.(*)

Baca Juga: Komplikasi Cardiovascular Disease (CVD) Pada Penyandang Diabetes, Ini Gejalanya