Find Us On Social Media :

Meski Jarang Terjadi, PMS Berat Bisa Membuat Wanita Alami Depresi

Premenstrual dysphoric disorder dapat membuat wanita merasa tidak nyaman hingga depresi.

Premenstrual syndrome atau PMS, merupakan gejala menstruasi yang mempengaruhi kondisi fisik dan emosional wanita.

Gejala-gejala ini biasanya dimulai pada tahap akhir masa ovulasi dan awal seseorang menstruasi.

Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan, dr Gorga I.V.W. Udjung, Sp. OG dari RSIA Bunda Jakarta mengatakan, terdapat gejala premenstrual syndrome yang bisa membuat seorang wanita depresi.

Gejala tersebut diberi nama sebagai premenstrual dysphoric disorder (PMDD) dan kondisinya lebih parah dibandingkan dengan PMS.

Baca Juga: Oligomenorea, Masalah Menstruasi yang Sebabkan Siklus Haid Panjang

“PMDD atau premenstrual dysphoric disorder ini adalah PMS yang lebih berat atau kelanjutan dari PMS,” kata dokter Gorga kepada GridHEALTH dalam liputan khusus, Rabu (10/11/2021).