Find Us On Social Media :

6 Gejala Dakrioadenitis, Radang Kelenjar Air Mata dan Penangannya

Dakrioadenitis merupakan peradangan di kelenjar air mata.

GridHEALTH.idDakrioadenitis adalah peradangan yang terjadi di kelenjar lakrimal atau kelenjar air mata. Kondisi ini mungkin akut atau kronis.

Kelenjar lakrimal berada di bagian supertemporal orbit, yang terdiri dari dua bagian yakni lobus palpebra yang terlihat pada eversi kelopak mata dan lobus orbital.

Baca Juga: Kebiasaan Orang Jepang Wajib Ditiru, Bangun Tidur Pagi Minum Air Putih

Kelenjar air mata termasuk ke dalam sistem jaringan limfoid dan disebut jaringan limfoid terkait mukosa atau disingkat MALT.

Dilansir dari Medline Plus, Minggu (28/11/2021), dakrioadentis akut paling sering terjadi karena infeksi virus atau bakteri.

Penyebab umum dari dakrioadentis akut, yaitu virus Eptein-Barr, Staphylococcus, dan Gonococcus.

Sedangkan dakrioadentis paling sering disebabkan oleh gangguan inflamasi noninfeksi. Misalnya saja sarcoidosis, penyakit mata tiroid, dan pseudotumor orbital.

Baca Juga: Ginjal Bisa Bermasalah Jika Kita Minum Banyak Air Putih, di Pagi Hari Justru Dianjurkan

Melansir American International Medical University, Minggu (22/11/2021), berikut ini adalah beberapa gejala yang terjadi jika seseorang mengalami dakrioadenitis.

- Pembengkakan bagian luar kelopak mata atas, dengan warnanya yang kemungkinan kemerahan

- Nyeri di bagian mata yang mengalami pembengkakan

- Kelebihan robekan atau keluarnya cairan

- Pembengkakan kelenjar getah bening di bagian depan telinga

Baca Juga: Banyak Menangis Bisa Sebabkan Mata Jadi Bintitan? Ternyata Hoaks

- Bola mata menjadi lebih menonjol

- Seseorang menjadi sulit untuk menggerakan matanya.

Dakrioadenitis dapat didiagnosis dengan melakukan pemeriksaan mata dan kelopak mata.

Tes khusus, seperti CT scan juga perlu dilakukan untuk mencari tahu penyebabnya.

Baca Juga: Varian Delta Plus AY.4.2 Sebabkan Penyakit yang Lebih Parah dari Covid-19, Benarkah?

Jika dakrioadenitis disebabkan oleh virus, penanganan yang perlu dilakukan hanya istirahat yang cukup dan mengompres dengan air hangat.

Kondisi akan membaik dengan sendiirnya dalam kurun waktu 4 hingga 6 minggu, dikutip dari National Center for Biotechnology Information.

Baca Juga: Perawatan Rumahan Mengatasi Mata Panda, Cobalah Gunakan Krim Alami Ini

Sedangkan untuk dakrioadenitis yang disebabkan oleh infeksi bakteri, maka memerlukan terapi antibiotik sistemik.

Pada pasien dengan dakrioadenitis yang merespon pengobatan tetapi massa lakrimal tidak hilang dalam 3 bulan, perlu dilakukan biopsi untuk pemindaian.

Meski jarang terjadi, radang kelenjar air mata yang tidak ditangani dapat sebabkan berkembangnya abses kelenjar lakrimal atau infeksi.

Hal ini menyebabkan selulitis preseptal (infeksi pada jaringan luka kelopak mata).(*)

Baca Juga: 10 Komplikasi Diabetes Tipe 2, Mulai Dari Mata, Jantung Hingga Kaki