GridHEALTH.id - Menstruasi merupakan pendarahan dari vagina yang dialami oleh wanita setiap bulannya.
Ini terjadi ketika sel telur yang sudah matang dan dilepaskan selama masa ovulasi tidak dibuahi. Sehingga dinding lapisan rahim luruh dan keluar melalui vagina sebagai darah menstruasi.
Baca Juga: Waspada, Osteoporosis Tak Hanya Menyerang Lansia, Tapi Juga Orang Muda
Selama berada di usia subur, seorang wanita pasti akan mengalami datang bulan. Namun pada usia tertentu, siklus menstruasi akan berhenti dan wanita tidak haid lagi.
Keadaan saat siklus menstruasi seorang wanita, disebut juga sebagai masa menopause.
Baca Juga: Wanita Mengalami Efek Samping Vaksin Covid-19 yang Lebih Kuat, Studi
Menopause biasanya terjadi pada wanita berusia di atas 45 tahun hingga 50 tahun. Tetapi, ada pula wanita yang mengalaminya ketika mereka berusia di bawah 40 tahun.
Berakhirnya siklus menstruasi pada wanita berumur di bawah 40 tahun, dikenal dengan nama menopause dini atau premature menopause.
Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan, Konsultan Fertilitas Endokrinologi Reproduksi dr Rizka Yurianda, Sp.OG (K) FER dari RSIA Bunda Jakarta menjelaskan menopause dini merupakan kondisi berakhirnya siklus menstruasi lebih cepat daripada yang seharusnya.
Dalam liputan khusus GridHEALTH, dokter Rizka mengatakan, menopause dini membuat wanita yang sebenarnya masih dalam usia subur, tidak lagi menstruasi.
Dia juga menjabarkan beberapa faktor risiko yang menyebabkan seorang wanita bisa mengalami menopause dini.
“Menopause dini bisa menopausenya terinduksi, misalnya sehabis dilakukan operasi, di mana ovarium yaitu indung telur penghasil estrogen terangkat atau tidak sengaja terkena pisau bedah, sehigga rusak, estrogennya turun, dan menyebabkan wanita menopause sebelum waktunya,” kata dokter Rizka.
Baca Juga: Wanita Wajib Tahu, Ini Siklus dan Volume Darah Menstruasi yang Normal
Selain karena prosedur pembedahan, faktor genetik dan penyakit tertentu juga bisa menyebabkan kondisi ini terjadi.
Menurut dokter Rizka, tanda-tanda yang muncul dari menopause dini tidak jauh berbeda dengan menopause yang normal, seperti siklus haid yang tidak teratur.
“Sudah pasti tidak haid selama satu tahun, tetapi dia masih merasa misalnya, ‘Umurnya masih kepala 3, masih 38 tahun, saya nih belum waktunya menopause. Saya masih haid’,” ujarnya.
Baca Juga: Mengenal Amenorea, Masalah Menstruasi Penyebab Wanita Tidak Haid
Namun berbeda dengan amenorea (gangguan haid yang menyebabkan seseorang tidak haid), menopause dini biasanya diikuti dengan gejala lain yang berhubungan dengan somatik, vasomotor, dan psikis.
Gejala somatik yang biasa terjadi yaitu rasa nyeri yang menjalar di seluruh tubuh, vagina yang menjadi kering, hingga bloating atau merasa kembung ketika makan.
“Vasomotor itu gejalanya ada hot flashes (semburan panas), keluarnya keringat di malam hari. Kemudian gejala psikis atau mental adalah gampang lupa, libido turun, gangguan tidur atau insomnia, sulit konsentrasi,” pungkas dokter Rizka.