GridHEALTH.id - Blefaritis adalah peradangan mata yang membuat kelopak mata kemerahan, bengkak, iritasi, dan gatal. Kondisi ini, menimbulkan butiran putih halus yang mirip dengan ketombe di bulu mata.
Umumnya, orang yang mengalami blefaritis akan merasa tidak nyaman. Namun tidak perlu khawatir, karena kondisi ini tidak menular dan tak meninggalkan kerusakan permamen di mata.
Baca Juga: Infeksi Liver dan Paru Renggut Nyawa Ameer Azzikra Anak Alm Ustaz Arifin Ilham
Melansir National Eye Institute, Senin (29/11/2021), blefaritis terjadi karena terlalu banyak bakteri di kelopak mata. Adanya bakteri di area tersebut merupakan hal yang normal, tapi jika terlalu banyak juga tidak baik.
Selain karena pertumbuhan bakteri yang terlalu banyak, blefaritis juga bisa terjadi karena kelenjar minyak di mata tersumbat atau iritasi.
Terdapat 2 jenis blefaritis. Seseorang bisa mengalami salah satunya saja atau keduanya secara bersamaan.
Baca Juga: 3 Cara Mengobati Konjungtivitis di Rumah, Infeksi yang Sebabkan Bola Mata Merah
Blefaritis anterior, ini mempengaruhi bagian luar mata, menyebabkan bulu mata menempel ke kelopak mata. Biasanya terjadi karena bakteri di kulit atau ketombe di alis atau kulit kepala.
Gigitan tungau (parasit) atau reaksi alergi juga bisa menyebabkan blefaritis anterior, tapi kasus jarang terjadi.
Blefaritis posterior, jenis blefaritis kedua ini mempengaruhi bagian luar atau tepi dalam kelopak mata. Terjadi karena kelenjar minyak yang ada di kelopak mata mengalami penyumbatan.
Masalah kulit yang umum seperti roscea dan ketombe di kulit kepala, juga dapat menyebabkan blefaritis posterior.
Gejala umum yang muncul dari blefaritis di antaranya:
1. Merasa ada benda asing yang mengganjal mata
2. Mata perih, berair, dan gatal
3. Menjadi lebih sensitif terhadap cahaya
4. Kemerahan dan bengkak di mata atau kelopak mata
5. Nampak gelembung di air mata
6. Mata kering
7. Bulu mata atau kelopak mata berkerak saat bangun tidur
Baca Juga: Cara Mudah Mengatasi Mata Bintitan Tanpa Obat Kimia, Salah Satunya Pakai Teh
Blefaritis juga bisa menyebabkan masalah penglihatan yang lebih serius, seperti berikut ini.
1. Pandangan kabur
2. Bulu mata yang rontok
3. Bulu mata tumbuh dengan arah yang berbeda-beda
4. Pembengkakan di bagian mata yang lain, misalnya korena
Penanganan blefaritis hanya memerlukan perawatan rumahan, seperti membersihkan mata memakai kain hangat, menggunakan obat tetes mata agar tidak kering, mengendalikan ketombe di kulit kepala, dan scrub kelopak mata dengan menggunakan tree tea oil agar menghilangkan tungau.
Baca Juga: Endoftalmitis, Peradangan Mata Bagian Dalam Akibat Infeksi Bakteri
Dilansir dari Mayo Clinic, Senin (29/11/2021), jika pengobatan rumahan belum berhasil menangani blefaritis, dokter mungkin akan meresepkan hal berikut ini:
1. Obat yang melawan infeksi
Antibiotik yang diaplikasikan ke kelopak mata, terbukti dapat meredakan gejala dan mengatasi infeksi bakteri di kelopak mata. Selain bisa dikonsumsi oral, antibiotik juga tersedia dalam bentuk krim, salep, dan obat tetes mata.
Baca Juga: Batasi Konsumsi 8 Makanan dan Minuman Ini, Atau Mata Menjadi Rusak
2. Obat untuk mengontrol peradangan
Obat tetes mata atau salep steroid digunakan untuk ini, umumnya hanya untuk orang yang tidak mempan terhadap terapi lain.
3. Pengobatan yang berdampak pada sistem kekebalan
Siklosporin topikal (Restasis) telah terbukti meredakan beberapa tanda dan gejala blefaritis.
4. Penanganan sesuai penyebabnya
Blefaritis yang disebabkan oleh dermatitis seboroik, rosacea atau penyakit lain dapat diatasi dengan mengobati penyakit yang mendasarinya.(*)