Find Us On Social Media :

Varian Omicron Berkaitan dengan Infeksi HIV, Awal Mewabah Gegara Masker Berkatup

Varian Omicron banyak terjadi pada penderita HIV.

GridHEALTH.id - Masker beraktup kini dituding menjadi biang keladi mewabahnya varian Omicron di banyak negara, khususnya Afrika Selatan, sebagai negara yang pertama kali menemukan kasus varian ini.

Menurut pakar ahli pertama yang menemukan varian Omicron di Afrika Selatan, gejala infeksinya ringan. Malah anosmis tidak dirasakan penderita.

Hanya saja tingkat keparahan varian Omicron ini berbahaya, karennya varian satu ini harus menjadi perhatian penting.

Baca Juga: Cara Perawatan Luka Bakar di Rumah yang Benar dan Tepat, Cukup Lakukan 7 Hal Ini

Penularan varian Omicron dideteksi pertama kali gegera masker berkatup.

Pasien pertama varian omicron, menggunakan masker berkatup. Lalu dengan cepat varian Omicron menyebar ke orang terdekatnya.

Karena itulah pasien pertama varian Omicron di Afrika Selatan, awalnya satu orang menyebar ke satu keluarga dan ke orang-orang sekitarnya yang dekat dengan keluarga tersebut, atau mereka yang telah berinteraksi dengan anggota keluarga tersebut.

Penularan itu bisa dengan cepatnya, karena saat awal terdeteksi penderita varian Omicron hanya melakukan perawatan di rumah, seperti pasien lain yang positif Covid-19 gejala ringan dan tanpa gejala.

Masker Berakatup Harusnya Dilarang

Baca Juga: Pandemi Covid-19 Sebabkan Penyakit yang Bisa Dicegah Imunisasi Berisiko Bermunculan Kembali

Hal tersebut dipaparkan oleh sang dokter, Dr Angelique Coetzee, seorang praktisi swasta dan ketua Asosiasi Medis Afrika Selatan, yang menemukan pertama kali varian omicron di Kliniknya.

Penting untuk diketahuim masker berkatup seharusnya dilarang penggunaannya, terlebih di masa pandemi Covid-19 ini.

Masker beraktup awalnya dibuat untuk pekerja industri agar para pekerja bisa bernapas lebih mudah di pabrik yang memerlukan masker.

Tapi faktanya para ahli medis menyebut katup itu membuat masker tidak berguna apalagi untuk virus di masa pandemi Covid-19 ini.

Dalam laman resminya, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat tidak merekomendasikan masker jenis ini karena tidak mampu mencegah penyebaran virus corona.

Baca Juga: 7 Gejala Utama Blefaritis, Peradangan yang Bikin Kelopak Mata Bengkak

Menurut CDC, katup pernapasan itu memungkinkan tetesan pernapasan seseorang keluar dan menyebar ke orang lain.

Artinya, masker ini baik untuk pengguna, tetapi berbahaya untuk orang di sekitarnya.

Sementara itu, ahli bedah dan peneliti kesehatan masyarakat Dr Atul Gawande menyebut masker seperti itu seharusnya dilarang.

Varian Omicron Berkaitan dengan Infeksi HIV

Mengenai wabah varian Omicron, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan dr Siti Nadia Tarmidzi menyebutkan varian baru COVID-19 jenis Omicron (B 1.1.529) berkaitan dengan infeksi human immunodeficiency virus (HIV).

Baca Juga: Awalnya Sesak Napas dan Kesulitan Untuk Tidur, Bens Leo Meninggal Dunia Hari Ini karena Covid-19?

"Kasus terjadinya varian baru ini didapatkan pada orang dengan status HIV yang belum mendapatkan vaksinasi dan juga yang sudah mendapatkan vaksinasi," katanya dalam webinar Hari AIDS Sedunia 2021 yang diikuti secara daring di Jakarta (29/11/2021) Masih menurut nadia, varian Omicron banyak dilaporkan pertama kali di Afrika Selatan.

"Dari briefing yang disampaikan oleh WHO kemungkinan besar varian ini muncul dikarenakan kita tahu Afrika Selatan itu sebagian besar adalah orang dengan HIV," katanya.

Baca Juga: Jarang Diketahui, Kedelai Bermanfaat Kurangi Risiko Masalah Kesehatan saat Menopause Ia menambahkan varian baru COVID-19 dari Afrika Selatan itu hampir sama dengan varian yang juga berasal dari Afrika Selatan lainnya, yaitu varian Beta yang memberikan pengaruh besar terhadap penurunan efikasi vaksin. "Ada dua varian yang berasal dari Afrika Selatan yang saat ini tercatat sebagai variant of concern itu adalah varian Beta dan varian Omicron," katanya. Dalam rangka mencegah masuknya varian baru COVID-19 itu, Nadia mengatakan, pemerintah telah mengeluarkan larangan perjalanan dari Afrika Selatan, Botswana, Lesotho, Eswatini, Mozambique, Malawi, Zambia, Zimbabwe, Angola, Namibia, dan Hong Kong ke wilayah Indonesia.(*)

Baca Juga: Luhut; Lockdown Bukan Solusi Cegah Omicron, Saat Ini Sudah Mulai Masuk Indonesia