Find Us On Social Media :

Menyerang Sistem Kekebalan Tubuh, Begini Cara Deteksi HIV/AIDS

HIV menyerang sistem kekebalan tubuh dan AIDS tahap lanjutan dari infeksi yang tidak tertangani.

HIV paling sering ditularkan ketika seseorang melakukan hubungan intim tanpa menggunakan kondom atau saling bertukar alat suntik.

Infeksi human immunodeficiency virus bisa dideteksi dengan melakukan tes antibodi untuk melihat sistem kekebalan melawan penyebab infeksi.

Baca Juga: Healthy Move, 9 Tanda Kelebihan Olahraga yang Perlu Diwaspadai

Rata-rata, antibodi terhadap HIV baru akan berkembang 28 hari setelah pertama kali terinfeksi. Selama masa inkubasi, seseorang akan berada dalam periode jendela.

Selama periode tersebut, antibodinya belum cukup tinggi untuk terdeteksi melalui tes, tapi sudah bisa menularkan virus ke orang lain.

HIV yang dibiarkan begitu saja, akan berkembang menjadi AIDS (acquired immunodeficiency syndrome), dikutip dari hiv.gov, Rabu (1/12/2021).

Baca Juga: Indeks Massa Tubuh yang Tinggi Lebih Berisiko Munculkan Diabetes

Ini adalah tahap terakhir dari infeksi ketika sistem kekebalan tubuh sudah mengalami kerusakan yang parah karena virus.

Orang dengan HIV memiliki kemungkinan infeksinya untuk berkembang menjadi AIDS, apabila jumlah sel CD4 di tubuh mereka kurang dari 200 sel per milimeter kubik. Orang yang sehat sel tersebut berjumlah antara 500 hingga 1.600 sel/mm3.