Find Us On Social Media :

Orang dengan HIV Empat Kali Lebih Berisiko Terkena Diabetes, Kenapa?

Sebelum memulai pengobatan, orang dengan HIV diwajibkan cek gula darah.

GridHEALTH.idDiabetes merupakan penyakit yang dapat menyerang siapa saja, termasuk orang dengan infeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV).

Infeksi HIV menyerang sistem kekebalan tubuh seseorang, sehingga imunitasnya menjadi lemah dan mudah mengalami penyakit lain.

Dalam salah satu studi yang dipublikasikan di JAMA Network pada 2005 lalu, disebutkan bahwa risiko diabetes meningkat empat kali lipat pada orang yang terinfeksi Human Immunodeficiency Virus.

Baca Juga: Nekrobiosis Lipoidika, Tanda Kelainan Kulit Pada Penyandang Diabetes

Mengapa hal tersebut bisa terjadi? Ini berkaitan dengan efek samping dari pengobatan yang dijalani oleh orang dengan HIV.

Sejak diperkenalkan pada pertengahan 1990-an, pengobatan antiretroviral (ARV) memiliki banyak manfaat bagi ODHA, karena dapat memperpanjang harapan hidup dan mengurangi kematian karena AIDS.

Antiretroviral Picu Diabetes

Baca Juga: Tiga Langkah Penanganan Ulkus Diabetikum Pada Penyandang Diabetes

Seperti obat untuk penyakit lainnya, pengobatan antiretroviral juga memiliki efek samping yang terbagi menjadi dua, yakni jangka pendek dan jangka panjang.

Efek samping pengobatan HIV jangka pendek seperti terjadinya mual, mual dan muntah, diare, hilangnya nafsu makan hingga mengalami gangguan tidur.

Sedangkan untuk efek jangka panjang, ARV dapat menyebabkan resistensi insulin pada orang dengan HIV.

Resistensi insulin merupakan kondisi di mana sel-sel di dalam tubuh tidak bisa menggunakan gula darah dengan baik.

Baca Juga: Indeks Massa Tubuh yang Tinggi Lebih Berisiko Munculkan Diabetes

Kondisi seperti itu, menyebabkan glukosa menumpuk di dalam darah dan menyebabkan kadar gula darah terlalu tinggi, melebihi batas normal.

Dilansir dari Aidsmap.com, Rabu (1/12/2021), beberapa pengobatan HIV yang baru tidak menunjukkan risiko tersebut, tetapi dikaitkan dengan kenaikan berat badan.

Baca Juga: Khasiat Daun Salam Sebagai Obat Alami Diabetes, Cukup 400 ml Untuk Kontrol Gula Darah

Efek samping tersebut tetap bisa meningkatkan risiko diabetes, karena kenaikan berat badan yang berlebih atau obesitas, meningkatkan risiko seseorang mengalami diabetes.

Solusi Bagi ODHA Menghindari Diabetes

Lalu apa yang harus dilakukan, mengingat pengobatan ARV penting bagi orang dengan HIV?

Sebelum menjalani pengobatan, Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) terlebih dahulu diwajibkan untuk mengecek kadar gula darah mereka.

Dokter juga nantinya akan melakukan pemeriksaan gula darah secara teratur, untuk memastikannya berada di level yang sehat.

Pemeriksaan ini perlu dilakukan karena HIV dan diabetes, dapat mempengaruhi pengobatan ARV yang dijalankan.

Baca Juga: 4 Penyebab Penyandang Diabetes 1 dan 2 Berisiko Sulit Punya Anak

Dilansir dari WebMD, Rabu (1/12/2021), beberapa obat HIV mungkin harus dihindari jika gula darah tinggi. Obat umum diabetes seperti metformin mungkin masih digunakan untuk mengendalikan gula darah.

Baca Juga: Kebutuhan Karbohidrat Penyandang Diabetes Berbeda-beda, Ini Cara Mengetahuinya

Namun, respon ODHA terhadap pengobatan diabetes mungkin tidak sama dengan orang-orang tanpa HIV. Beberapa obat juga bisa menimbulkan efek yang tidak diinginkan, sehingga perlu melakukan konsultasi dengan dokter terlebih dahulu.(*)