Find Us On Social Media :

Masyarakat Pilih-pilih Vaksin, Khawatir Target Vaksinasi Akhir Tahun Tak Tercapai

Laju vaksin di Indoensia turun, Padahal stok vaksin melimpah, 3 vaksin ini yang terbanyak.

GridHEALTH.id - Total vaksin yang dimiliki Indonesia saat ini sebanyak 287 juta dosis.

Dari jumlah tersebut, 273 juta vaksin sudah dikirim ke daerah-daerah dan sebanyak 225 juta vaksin sudah disuntikkan ke masyarakat.

225 juta vaksin telah disuntikkan dengan rincian 134,5 juta orang disuntik dosis pertama dan 89,3 juta orang sudah mendapat dosis kedua.

Sementara, untuk vaksinasi lansia kini capaiannya sudah lebih dari 50 persen.

Beberapa daerah seperti Banten, Jawa Barat, Sulawesi Utara, Nusa Tenggara Barat, Jawa Timur, Kalimantan Utara juga sudah menembus angka 50 persen.

Tapi sayangnya dalam tiga minggu terakhir ini, terjadi penurun laju vaksinasi hingga di bawah dua juta dosis per hari.

Baca Juga: Gejala Awal Infeksi Varian Omicron, Menurut Ahli Pertanda Dunia Dipenghujung Pandemi Covid-19?

Baca Juga: Varian Omicron Memiliki Keterkaitan dengan Infeksi HIV, Menyerang ODHA Belum Divaksin

Menurut Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut, salah satu penyebabnya adalah masyarakat ragu divaksin selain vaksin Sinovac.

Budi memastikan, vaksin Pfizer dan juga AstraZeneca sama amannya dengan Sinovac.

Justru, papar Menkes saat konferensi pers secara daring, Senin (22/11), Pfizer dan AstraZeneca memiliki efikasi lebih tinggi dibandingkan Sinovac.

“Tolong didorong agar semua masyarakat kita yang belum divaksin terutama para lansia, tetap mau dan nyaman divaksin apapun vaksinnya, AstraZeneca, Pfizer, atau Moderna. Memang ada demam, sama seperti kita waktu kecil divaksin cacar juga ada demam, tidak usah khawatir, vaksin-vaksin ini sudah terbukti aman, tidak usah ragu-ragu untuk segera divaksin,” kata Budi, dikutip dari Republika (22/11/2021).

Hal senada diutarakan oleh Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi.

Baca Juga: Penularan Varian Omicron Ke Pasien Covid-19 Sembuh, Prof Wiku: 'Masyarakat Tetap Tenang'

Baca Juga: Orang dengan HIV Empat Kali Lebih Berisiko Terkena Diabetes, Kenapa?

"Hampir 2-3 minggu ini terjadi penurunan penyuntikan per harinya. Ini dikarenakan banyak daerah-daerah yang menunggu untuk bisa mendapatkan vaksin Sinovac," kata Nadia dalam diskusi secara virtual, Rabu (1/12/2021).

Untuk diketahui, stok vaksin Covid-19 di dalam negeri hingga akhir tahun ini akan didominasi AstraZeneca, Pfizer, dan Moderna.

Nadia mengatakan, mengutip Kompas.com (1/12/2021), masyarakat tidak perlu memilih-milih jenis vaksin. Seluruh vaksin yang digunakan akan menstimulus sistem kekebalan tubuh.

Adapun efek samping yang ditimbulkan pasca penyuntikan vaksin adalah reaksi yang biasa.

Dengan fakta ini dikhawatirkan tidak tercapai target vaksinasi Indonesia di akhir tahun.

Terkait vaksinasi Covid-19, Jokowi meminta agar target yang telah diberikan yakni 70 persen masyarakat tervaksinasi di akhir tahun dapat tercapai.

Ia juga meminta agar pemerintah serta TNI dan Polri proaktif melakukan jemput bola kepada masyarakat terutama pada kelompok lansia guna mempercepat program vaksinasi.(*)

Baca Juga: Rekomendasi Vaksin Untuk Omicron, Syarat Mendapatkannya di Indonesia Penerima Harus Diukur Dahulu Imunitasnya

Baca Juga: Candida Auris, Super Bug Mematikan Bisa Menjadi Ancaman Global